Berita Palembang

Perjuangan Para Pengemudi Taksi Wanita Palembang, Dari Dibohongi Sampai Mau Dibooking Pejabat

Meski selama ini pekerjaan sebagai sopir taksi selalu identik dengan kaum laki- laki.

TRIBUNSUMSEL.COM/ARIEF BASUKI ROHEKAN

Dimana salah satu penumpangnya yang seorang pejabat, sempat ditawari untuk di booking ke hotel "ajakan asusila" dengan bayaran lumayan.

Namun dirinya, menolak dengan halus.

"Memang sempat emosi, tetapi kita tetap dengan sopan menyampaikannya, dengan mengatakan tujuan sampai dan silahkan bapak turun."

"Kita tetap jaga etika dan pelayanan," bebernya.

Ditambahkan ibu 5 anak ini, meski konsumennya itu dapat penolakan dirinya.

Namun tetap saja konsumen masih percaya dengan dirinya, dengan minta diantar kembali.

"Ternyata bukan kecewa , konsumen malah call lagi minta diantar kebandara," kenangnya.

Srikandi lainnya, Meini (43) mengaku bersama dua rekan seprofesinya itu mengaku, memutuskan menjadi sopir taksi 5 tahun lalu.

Dia harus bekerja memenuhi kebutuhan keluarga dan dirinya sendiri.

"Memang hobi travelling, senang lapangan dan banyak teman."

"Kalau sekarang mau usaha susah dan salah satunya daftar jadi sopir di Blue Bird diterima," tandasnya.

Dilanjutkannya, dirinya memaknai hari Kartini yaitu seorang pejuang perempuan yang setera hak dan kewajibannya dengan kaum laki- laki, dalam hal pendidikan, pekerjaan dan sebagainya.

"Kita harus gigih dalam usaha sama dengan laki- laki, tapi harus ingat kodrat kita sebagai seorang perempuan," tandasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved