Berita Palembang

Perjuangan Para Pengemudi Taksi Wanita Palembang, Dari Dibohongi Sampai Mau Dibooking Pejabat

Meski selama ini pekerjaan sebagai sopir taksi selalu identik dengan kaum laki- laki.

TRIBUNSUMSEL.COM/ARIEF BASUKI ROHEKAN

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Meski selama ini pekerjaan sebagai sopir taksi selalu identik dengan kaum laki- laki.

Hal itu tidak menjadi penghalang bagi 3 srikandi yang ada di Blue Bird Palembang.

Menyambut hari Kartini yang jatuh pada 21 April 2018, PT Blue Bird Pool Pelembang, memberikan penghargaan kepada ketiga Srikandinya.

Sebagai ungkapan apresiasi dan dedikasi ke perusahaan.

Dari ketiga, mengakui memiliki pengalaman suka duka, selama menjalani profesi sebagai sopir taksi.

Mulai dari dibohongi penumpang yang tidak membayar ongkos taksi hingga mau dibooking salah satu penumpangnya yang seorang pejabat.

Seperti yang diungkapkan Muswinda (45), dirinya sudah 7 tahunan menekuni profesi sebagai pengantar dari Blue Bird Palembang.

Ia mengaku pernah tidak dibayar penumpangnya yang berpura- pura hendak mengambil uang ke ATM, ternyata kabur

"Penumpang pura- pura mau ambil uang dulu ke ATM."

"Tetapi setelah ditunggu akhirnya tidak kembali, dan dirinya harus nombok sekitar Rp 170 ribu," jelas ibu parent single ini.

Atas kejadian itu, dirinya lebih mawas diri untuk menghadapi penumpang seperti itu.

Dengan meminta penumpang untuk nelakukan deposit dahulu kalau mau keluar sebentar.

"Yang pasti kita minta deposit dulu sebelum mereka mau ke ATM atau pergi sebentar."

"Ini bukan tidak percaya dengan penumpang tapi jaga- jaga, dan selama ini penumpang tidak keberatan," ujar ibu 3 anak ini.

Hal senada diungkapkan Sri Purnamawari (40), dirinya memiliki pengalaman lebih ekstrim.

Dimana salah satu penumpangnya yang seorang pejabat, sempat ditawari untuk di booking ke hotel "ajakan asusila" dengan bayaran lumayan.

Namun dirinya, menolak dengan halus.

"Memang sempat emosi, tetapi kita tetap dengan sopan menyampaikannya, dengan mengatakan tujuan sampai dan silahkan bapak turun."

"Kita tetap jaga etika dan pelayanan," bebernya.

Ditambahkan ibu 5 anak ini, meski konsumennya itu dapat penolakan dirinya.

Namun tetap saja konsumen masih percaya dengan dirinya, dengan minta diantar kembali.

"Ternyata bukan kecewa , konsumen malah call lagi minta diantar kebandara," kenangnya.

Srikandi lainnya, Meini (43) mengaku bersama dua rekan seprofesinya itu mengaku, memutuskan menjadi sopir taksi 5 tahun lalu.

Dia harus bekerja memenuhi kebutuhan keluarga dan dirinya sendiri.

"Memang hobi travelling, senang lapangan dan banyak teman."

"Kalau sekarang mau usaha susah dan salah satunya daftar jadi sopir di Blue Bird diterima," tandasnya.

Dilanjutkannya, dirinya memaknai hari Kartini yaitu seorang pejuang perempuan yang setera hak dan kewajibannya dengan kaum laki- laki, dalam hal pendidikan, pekerjaan dan sebagainya.

"Kita harus gigih dalam usaha sama dengan laki- laki, tapi harus ingat kodrat kita sebagai seorang perempuan," tandasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved