Dijuluki Manusia 30 Miliar Sebagai Pengacara, Ini Sumber Lain Kekayaan Hotman Paris
Sosok Hotman Paris Hutapea yang tengah kontroversi karena dikebal sebagai pengacara garang, frontal, dan berani
Sama pula dengan sejumlah pengacara lainnya.
Apalagi misalnya jika misalnya peraih gelar S-2 dari University of Technology, Sydney, Australia, 1990; dan S-3 dari Fakultas Hukum, Universitas Padjajaran, Bandung tersebut berhadapan dengan klien dari kalangan konglomerat.
Klien Hotman tak hanya dari dalam negeri, namun juga dari luar negeri.
Baru saja dia pulang dari Singapura bertemu dengan kliennya dan dalam perjalanan, dia malah bertemu lagi dengan kliennya dari Jerman.
Hotman kini menjadi pengacara kaya raya dan mungkin saja nilai kekayaannya sudah mencapai triliunan rupiah.
Hotman belum pernah melaporkan nilai harta kekayaannya, terutama misalnya kepada Komisi Pemberantasan sebab dia bukanlah seorang penyelenggara negara atau calon penyelenggara negara.
Terkait dengan harta kekayaan Hotman, berikut ini adalah sumber-sumbernya:
1. Pengacara
Karier Hotman sebagai pengacara melejit setelah krisis moneter pada tahun 1998.
Ia menangani banyak perusahaan yang terlilit kasus pailit pada saat itu.
Makanya, Hotman selain dijuluki "Pengacara Rp 30 Miliar", juga dijuluki "Raja Pailit", "Celebrity Lawyers", "The Most Dangerous Lawyer" oleh majalah SWA, dan "Bling-bling Lawyer" oleh sebuah majalah dari Australia.
Saban hari, Hotman didatangi sejumlah warga yang ingin mendapatkan bantuan hukum di kedai kopi Kwang Koan atau Kopi Joni di Kelapa Gading, Jakarta Utara, maupun di kantornya Firma Hukum Dr Hotman Paris dan Rekan di Kelapa Gading.

Sebelumnya, dia pernah mendampingi penyanyi Syahrini dalam kasus penipuan oleh First Travel, Inul Daratista, Dedy Corbuzier, Manohara Odelia Pinot, Muhammad Nazaruddin, Johnson Yaptonaga, Prajogo Pangestu, Chandra Asih, Putra Sampurna, Hary Tanoesoedibjo, hingga Prabowo Subianto.