Lukisan Wajah Ratu Sinuhun

Wajah Ratu Sinuhun, Ratu Kerajaan Palembang Berhasil Dilukis, Begini Sosoknya

"Aku ini dapat tugas mengilustrasikan rupa Ratu Sinuhun. Kalau aku dapat restu, tolong mudahkanlah."

Editor: M. Syah Beni
Tribunsumsel/ Andi Agus T
Pelukis Palembang Marta Astra (kiri) dan lukisan wajah Ratu Sinuhun (kanan) 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG- "Aku ini dapat tugas mengilustrasikan rupa Ratu Sinuhun. Kalau aku dapat restu, tolong mudahkanlah."

Itu ungkapan Martha Astra Winata ketika berziarah di komplek pemakaman Sabokingking tempat sang Ratu dimakamkan beberapa minggu lalu.

Ia tampak menggelora dan masih merasakan "kehadiran" Ratu Sinuhun ketika menceritakan pengalaman melukis ilustrasi rupa si pembuat kitab Simbur Cahaya pada Tribun Sumsel, Sabtu (13/4)sore.

Baca: Sriwijaya FC Vs Persipura - Beto Ngomel dan Marah di Lapangan Saat Digantikan

Martha -sapaan akbranya- lega bisa menyelesaikan lukisan ilustrasi isteri penguasa Palembang, Pangeran Sido Ing Kenayan.

Dua minggu-an lukisan berukuran 120cm x 100cm dengan media oil on canvas akhirnya selesai dilukis seniman lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Jogjakarta ini.

Bukan perkara mudah mengilustrasikan wajah Ratu Sinuhun.

Baca: 7 Fakta Angel Lelga, No 3 Selamatkan Inul Dari Kritikan Rhoma Irama

Selama ini belum pernah ada yang melukiskannya.

Tantangan terberat, sumber-sumber detil tentang Ratu Sinuhun juga tidak banyak.

Terlebih tidak ada foto atau gambar baku layaknya rupa presiden Soekarno, misalnya.

Martha, diberi kepercayaan oleh Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang untuk menyelesaikan ilustrasi hanya dalam waktu dua bulan saja.

Hal ini juga dalam rangka menyambut peringatan emansipasi wanita, 21 April.

Dalam lukisan wajah Ratu Sinuhun yang dilukis Martha Astra tampak Ratu Sinuhun mengenakan kerudung putih.

Matanya bulat dengan alis mata yang tidak terlalu tebal.

Lukisan Wajah Ratu Sinuhun
Lukisan Wajah Ratu Sinuhun (Tribun Sumsel/ Andi Agus T)

Siapa Ratu Sinuhun ?

Dilansir dari berbagai sumber Ratu Sinuhun merupakan seorang ratu, istri dari Raja di Kerajaan Palembang Raja Pangeran Sidoing Kenayan (1636-1642) dan salah seorang saudara dari Pangeran Muhammad Ali Seda ing Pasarean, Penguasa Palembang (1642-1643M).

Sedangkan Ayahnya bernama Maulana Fadlallah, yang lebih dikenal dengan nama Pangeran Manconegara Caribon.

Di dalam catatan sejarah, Pangeran Manconegara merupakan cikal bakal lahirnya Dinasti Cirebon di Kesultanan Palembang.

Sebagaimana diketahui Kesultanan Palembang Darussalam di dirikan oleh Sultan Abdurrahman (Ki Mas Hindi) bin Pangeran Muhammad Ali Seda ing Pasarean bin Pangeran Manconegara Caribon.

Sementara Ibunya bernama Nyai Gede Pembayun, yang merupakan putri dari Ki Gede ing Suro Mudo, Penguasa Palembang (1555–1589M).

Ratu Sinuhun diperkirakan lahir di Palembang pada sekitar akhir abad ke-16, dan wafat pada tahun 1642M.

Makam Ratu Sinuhun berada di dekat makam suaminya dan guru agama mereka, Habib Muhammad Imam Alfasah, di pemakaman Sabongkingking, 2 Ilir, Palembang.

Ratu Sinuhun adalah pembuat kitab Simbur Cahaya merupakan kitab undang-undang hukum adat, yang merupakan perpaduan hukum adat yang berkembang secara lisan di pedalaman Sumatera Selatan dengan ajaran Islam.

Kitab undang-undang yang banyak diberlakukan bagi masyarakat pedalaman itu, terdiri atas 5 bab, yang membentuk pranata hukum dan kelembagaan adat di Sumatra Selatan, khususnya terkait persamaan gender perempuan dan laki-laki.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved