DIkala PPP Bidik Rohmahurmuziy Maju Jadi Cawapres, Jokowi Disebut Lamar Prabowo Jadi Wakil!

Ketua Umum PPP Romahurmuziy menyatakan mayoritas Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP menginginkan dirinya

Tribun Sumsel/Net
Presiden Jokowi 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Ketua Umum PPP Romahurmuziy menyatakan mayoritas Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP menginginkan dirinya menjadi calon wakil presiden ( cawapres) pendamping Joko Widodo di Pemilu 2019.

Karena itu, ia menganggap wajar letupan tersebut muncul dalam pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama PPP di Hotel Patra, Semarang, Jumat (13/4/2018).

Saat itu, nama Romi, sapaan Romahurmuziy dielu-elukan sebagai cawapres Jokowi. Namun, ia memastikan hal itu berlangsung spontan sebagai bentuk letupan harapan dari para kader PPP di daerah.

"Itu spontan. Itu tak merupakan bagian dari rancangan. Saya sendiri juga memberikan kebebasan pada rekan-rekan sekalian mengeskpresikan apapun," kata Romi di sela pelaksanaan Munas, di Hotel Patra, Semarang, Jumat (13/4/2018). Bahkan, kata Romi,

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP telah berupaya meredam keinginan DPW sebab tak ingin mendesak Jokowi serta menghormati empat parpol pengusung lainnya. Romi menambahkan, PPP ingin memberikan keleluasaan bagi Jokowi untuk menentukan cawapres yang tepat dan mampu memenangkan Pilpres 2019.

"Ini juga untuk menghormati pandangan pimpinan parpol lain. Karenanya kami tak dalam posisi mendesak dan mem-fait accompli. Kecuali pada saatnya nanti beliau menanyakan kepada seluruh pimpinan parpol,"

lanjut Romi. Pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama PPP mendadak riuh nama Romi tiba-tiba dielu-elukan sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping Presiden Jokowi.

Padahal Ketua Operating Committee (OC) Munas Alim Ulama PPP, Achmad Mustaqim, dalam konferensi pers Kamis (12/4/2018) kemarin, menyatakan, acara tersebut belum tentu mendeklarasikan Romahurmuziy sebagai cawapres Jokowi.

Awalnya Ketua Operating Committee (OC) Munas Alim Ulama PPP, Achmad Mustaqim, membacakan pantun untuk menutup sambutan pada sesi pembukaan. "Mega pelangi tertutup awan. Sang bidadari turun khayangan," ucap Mustaqim di lokasi Munas, di Hotel Patra
, Semarang, Jumat (13/4/2018).

Dalam bait awal tak terlihat Mustaqim akan menyebut Romahurmuziy sebagai cawapres Jokowi, namun hal itu tercermin di bait selanjutnya secara gamblang.

"Telah banyak capres dan cawapres yang dideklarasikan. Hanya pasangan Joko Widodo-Romi (Rmohahurmuziy) yang dinanti-nantikan," lanjut Mustaqim. Sontak dua bait terakhir tersebut disambut gemuruh dan tepuk tangan yang mengelu-elukan Romi sebagai cawapres Jokowi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Romahurmuziy Klaim Mayoritas DPW PPP Inginkan Dirinya jadi Cawapres Jokowi",

 Gerindra: Jokowi Pernah Tawari Prabowo Jadi Cawapres, Langsung Ditolak

Wakil Sekjen Partai Gerindra Andre Rosiade membenarkan bahwa Presiden Joko Widodo pernah menawari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk maju sebagai cawapres Jokowi pada Pemilihan Presiden 2019 mendatang.

"Ya memang dari Pak Jokowi pernah ya menawari pak Prabowo menjadi cawapres. Itu benar," kata Andre kepada Kompas.com, Sabtu (14/4/2018). A

ndre mengonfirmasi pengakuan yang disampaikan Ketua Umum PPP Romahurmuziy. Dalam kesempatan berbeda, Romahurmuziy atau Romy menyampaikan hal yang sama. Namun, Andre menegaskan bahwa Prabowo langsung menolak tawaran Jokowi tersebut.

Ia membantah pernyataan Romy yang menyebut bahwa Prabowo menyambut tawaran itu dengan sikap positif. "Kan langsung ditolak sama Pak Prabowo, kan. Karena rakyat ingin Pak Prabowo maju sebagai capres," ucap Andre.

Prabowo
Prabowo (kolase Tribunsumsel)

. Namun, kata dia, Prabowo ingin mengubah kondisi Indonesia yang rakyatnya dinilai hidup semakin sulit.

Andre pun membantah Prabowo pernah mengirimkan utusannya ke Istana untuk menanyakan apakah tawaran posisi cawapres masih berlaku. "Itu kan dongeng Romy saja. Kalau Pak Prabowo mau jadi cawapresnya Jokowi, tentu sudah diterima Pak Prabowo. Tidak mungkin Partai Gerindra deklarasi pencapresan Prabowo 11 April kemarin," kata Andre.

Dalam Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama PPP di Hotel Patra, Semarang, Jumat (13/4/2018), Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy alias Romi mengungkapkan, Jokowi sempat menanyakan pendapatnya jika ia menggandeng Prabowo sebagai cawapres pada Pilpres 2019.

Prabowo, kata Romi, juga mengapresiasi tawaran Jokowi. Romi menyampaikan, saat itu Prabowo merasa terhormat karena mendapatkan tawaran dari Jokowi untuk menjadi cawapres.

Ia mengatakan, dua pekan yang lalu, Prabowo mengirim utusan ke Jokowi untuk menanyakan kelanjutan tawaran cawapres. Namun, kata Romi, Jokowi belum bisa menjawab karena masih harus mendengar masukan dari semua ketua umum parpol yang beberapa di antaranya masih berada di luar negeri atau masih disibukkan urusan partai.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gerindra: Jokowi Pernah Tawari Prabowo Jadi Cawapres, Langsung Ditolak",

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved