Driver Online Ditemukan Tewas

Guru SMA Ungkap Sosok Hengki dan Tyas Saat Masih Sekolah, Pembunuh Driver Gocar Palembang

Kabar berita akan dua alumnus SMAN 1 Lalan menjadi pelaku kejahatan sadis di Kota Palembang begitu cepat diterima

Editor: M. Syah Beni
Tribun Sumsel/ Yohanes Tri Nugroho
Kasidi, ayah Hengki 

Kecamatan Lalan tempatnya tinggal merupakan kawasan transmigrasi yang terbilang sukses. Warga disini hidup berkecukupan, dengan mata pencaharian sebagai petani padi, sawit, jagung, dan karet.

Kepemilikan lahan bervariasi, mulai dari dua hektare, lima hektare, bahkan ada yang sampai sepuluh hektare.

Terdiri dari 27 desa, kecamatan ini memiliki banyak aliran anak sungai. Pada musim penghujan jalanan sangat becek sehingga sulit dilintasi.

Kehidupan warga di tempat ini sangat bagus. Selalu aktif saat ada kegiatan gotong royong, saling membantu ketika ada orang bangun rumah, serta bahu membahu ketika perbaikan jalan, apalagi saat ada hajatan.

Listrik di wilayah ini memang tidak tersedia 24 jam, hanya dari pukul 18.00-06.00. Meski demikian, jaringan telekomunikasi cukup mumpuni. Di beberapa tempat malah sudah tersedia jaringan 4G.

Makanya, warga terutama anak-anak dan remaja sudah familiar dengan media sosial facebook dan instagram.

Pagi kemarin Fredi dijumpai saat sedang santai di rumahnya. Pria yang belum dua tahun jadi kepala desa ini menjelaskan bagaimana kehidupan di Kecamatan Lalan, terutama di Desa Mulya Jaya.

"Kami sebenarnya di sini kaget. Sejarah Lalan sejak zaman trans (transmigrasi), baru kali ini terjadi. Di luar batas nalar warga," ungkapnya.

Ia mengakui, memang pernah kriminalitas terjadi, misalnya pencurian motor. Tapi hanya sekali atau dua kali. Sedangkan kasus pembunuhan baru kali ini.

Warga desa ini lebih kaget lagi ketika mendengar keterlibatan Tyas Dryantama (sudah menyerahkan diri) dan Hengki Sulaiman. Padahal Tyas selama ini dikenal anak yang pintar dan rajin membantu orangtuanya.

Begitu juga Hengki Sulaiman, sosok ini adalah pemuda pekerja keras, tidak malu jadi tukang ojek, atau ambil upahan panen jagung.

Dua pemuda lain yang terlibat adalah Poniman (meninggal ditembak polisi), warga Desa Karang Sari dan Bayu Irmansyah (ditahan) warga Desa Mekar Jaya.

Usai percakapan melalui messenger beberapa hari lalu, Fredi masih tak percaya sepenuhnya dengan ucapan Hengki.

Apalagi dia pernah dengar ada temanya di desa sempat menelepon Hengki. Lalu ia menjawab tidak tahu sedang berada di mana selama masa persembunyian.

"Saya tidak punya nomor telepon dia. Harusnya dia menyerahkan diri. Dia sidang, lalu jalani tahanan. Kalau sekarang lari, tidak bebas, tidur tidak nyenyak," ujar Fredi.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved