Driver Online Ditemukan Tewas
Anaknya Diburu Polisi karena Bunuh Driver Gocar, Orangtua Hengki Sempat Mimpi Mandi Telanjang
Ia menangis dan tak kuasa melanjutkan salah satu bagian kisah hidup anak lelakinya, Hengki Sulaiman, ketika masih bersamanya.
Namun di samping rumahnya itu tengah dibangun rumahnya yang baru, lebih bagus dan kokoh terbuat dari batu-bata.
Bangunan baru itu belum sepenuhnya selesai dan belum ditinggali.
Seminggu terakhir ini kondisi kesehatan Kasidin menurun.
Darah tingginya kambuh.
Apalagi ketika mendengar kabar tentang anaknya dari kepala desa, kesehatannya semakin memburuk.
Ia tidak percaya dan tak pernah menyangka anaknya bisa berbuat seperti itu.
"Kami terkejut. Kami yang di rumah mikir. Anak ini dipondokkan, disekolahkan, dikuliahkan. Dari kecil gak pernah bertengkar tapi kok berbuat begitu," katanya.
"Kami lihat di koran, internet bahwa Hengki pembunuh berdarah dingin dan lain-lain. Ya Allah, padahal anak ini pendiam. Dia memang gak bisa dikerasin, kudu dilembutin," tambahnya lagi sembari dia mengelus dada.
Hengki, dimata Kasidin -ayahnya- pribadi yang pendiam, penurut dan tidak neko-neko.
Ia mengakui anaknya itu memang tidak pintar dalam akademik.
Bahkan ketika sekolah dasar sering berpindah-pindah sekolah dan terlambat lulus.
"Raportnya pernah dibuang ke lumpur sama temannya ketika SD.
Dia berhenti, pindah ke pondok gak tahan trus pindah lagi ke SD sampai lulus, SMP dan SMA,' katanya.
Hengki juga pernah kuliah di Palembang namun hanya sampai dua semester saja.
Padahal sebagai orang yang diakuinya tak mampu secara ekonomi, Kasidin bertekad demi anaknya yang ingin berpendidikan tinggi.