Berita Lubuklinggau
Pasokan Air di Sawah Tak Lancar, Warga di Lubuklinggau Lebih Pilih Tanam Jagung Ketimbang Padi
Masyarakat Desa C Nawang Sasi, Kecamatan Tugu Mulyo, Kabupaten Musi Rawas (Mura), yang memiliki lahan persawahan saat ini lebih memilih menaman
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Melisa Wulandari
Namun sampai saat ini tak kunjung juga diperbaiki.
"Biasanya kalau ada keluhan mereka langsung terjun, tapi cuma ninjau-ninjau saja. Tidak ada solusi.
Buktinya tiga tahun terakhir air tidak sampai ke sawah kami," keluhnya.
Baca: BNN Lubuklinggau Amankan 1 Bandar dan 2 Kurir Narkoba
Sedangkan untuk masalah keuntungan menurut Yatno hampir sama saja dengan menanam padi.
Namun keuntungan lain menanam jagun tidak perlu perlakuan khusus seperti padi
"Tanaman jagung ini pasca ditanam tidak perlu perlakuan khusus seperti menanam padi.
Baca: Diduga Dipukuli Sipir, Warga Binaan Lapas Merah Mata Palembang Tewas Setelah Sempat Sekarat
Tidak ada hama wereng, hama tikus, lalu memanennya juga tidak terlalu susah," ungkapnya.
Hal yang sama disampaikan oleh Mulyono (40) petani setempat mengatakan bila lahan empat hektare sawah miliknya saat ini semuanya ditanam jagung.
Hal itu dilakukan karena padi tak lagi menjanjikan.
"Semenjak tidak ada air saya sudah tanam jagung. Daripada menunggu yang tidak jelas. Lebih baik cari tanaman lainnya," katanya.
Baca: Puluhan Tenant Fashion Ramaikan Palembang Fashion Week di Palembang Icon
Hanya saja, Mulyono sedikit mengeluh karena jagung dipasaran sedikit mengalami penurunan dari pada biasanya.
Harga jagung dipasaran saat ini masih Rp 5000 per kg.
"Tapi biasanya menurut menjelang panen harga akan turun,
Para tengkulak beralasan jagung dipasaran sangat banyak sehingga harga jagung turun drastis dikisaran Rp 4500 per kg," ungkapnya.
Baca: Ratusan Warga Banjarsari Minta Hentikan Penggusuran Lahan Ke Bupati dan DPRD Lahat