Debat Cagub dan Wagub Sumsel
Debat Cagub dan Wagub Sumsel - Ini Dia Perdebatan Seru 4 Paslon Saat di Panggung
Debat publik yang dimoderatori oleh penyiar TVRI, Herdiana ini berjalan selama 2,5 jam.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Debat publik pertama yang disampaikan oleh seluruh pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan periode 2018-2023 di Hotel Novotel, Rabu (14/3) malam, dinilai oleh panelis belum bisa menajamkan visi dan misi yang disampaikan.
Debat publik yang dimoderatori oleh penyiar TVRI, Herdiana ini berjalan selama 2,5 jam.
Ada enam segmen yang diberlakukan dan dijawab oleh paslon dengan waktu 2 menit sampai 45 detik.
Adapun kelima panelis diantaranya Prof Prof Sirozi Rektor UIN Raden Fatah Palembang , Prof Ki Agus Sobri Dekan Fisip Unsri, Prof Taufik Marwa Dekan Ekonomi Unsri, Dr Febrian Dekan Hukum Unsri dan
Dr Yayat Supriyatna Dosen Trisakti.
Paslon nomor 1 Herman Deru terlihat santai di panggung debat, beberapa kali ia membuat gelak tawa pendukung dan tamu undangan yang hadir.
Salah satunya Deru menyapa paslon nomor 2 dengan panggilan saudaraku.
Selain itu gaya pertanyaan kepada seluruh paslon pun dilontarkan Deru dengan santai.
Deru terlihat mencecar Dodi-Giri, beberapa program paslon nomor 4 selalu dicecar Deru.
Bahkan Deru menyentil pemerintah saat ini dengan memancing pertanyaan dari paslon nomor 3 yang notabene adalah Ishak-Yudha, dimana Ishak adalah Wagub Sumsel yang masih cuti.
Pertanyaan pembuka kepada Herman Deru-Mawardi yang dilontarkan moderator terkait pemerintahan provinsi yang melakukan pengelolaan SLTA, tapal batas wilayah, tambang bagaimana kebijakan Deru-Mawardi tentang penarikan kewenangan tersebut?
Herman Deru mengakui, dengan kewenangan ditarik ke provinsi bukan masalah yang penting harus ada koordinasi. Tentang usaha pertambangan galian C, sedot pasir dan koral itu harus tuntaskan provinsi punya kewenangan serta kelayakan izin boleh atau tidak.
Selain itu, Deru pun melihat dampak dari pertambangan itu yang dinilai masyarakat merasakan tersendat macet dari Lahat sampai Palembang .
"Kalau kami terpilih angkutan batubara dilarang jalan umum.
Sedangkan, Aswari menjawab pertanyaan moderator, yaitu kemunduran pendidikan gratis 12 tahun dari selama ini 18 tahun.
Aswari menjawab bahwa masiH banyak kurang, karena wajib belajar yang dibebankan gubernur sumsel tidak seluruhnya dibebankan pada APBD provinsi namun dibagi 50 persen kepada kabupaten/kota.
Kedepan bila dipercaya paslon nomor 2 akan mewujudkan sekolah gratis tanggung jawab provinsi. Selain itu menyiapkan kartu Sumsel cerdas, untuk mampu memberikan pelayanan yang lebih baik.
Cawagub Irwansyah mengatakan, ada dua fokus yang menjadi program utama yang pertama infrastruktur yang lebih merata karena kita lihat pada priode sudah cukup baik karena menjadi tuan rumah Asian Games nanti.
"Akan memberikan konsep berkeadilan yang merata, kami inggin mensejahterakan masyarakat," ujar politisi PKS ini.
Untuk menuntaskan persoalan yang ada di tengah masyarakat baik itu pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan kesejengan sosial maka pihaknya akan melakukan pendataan terlebih dahulu.
"Dengan pendataan maka akan mudah yang mesti diperhatikan kedepan," ujar Irwansyah.
Aswari-Irwansyah menyampaikan, ingin menciptakan Sumsel baru setelah berkeliling masyarakat mengharapkan Sumsel baru.
"Kami memiliki visi misi, sederhana, bersih dan rasa sejuk dan membuat Sumsel maju," kata Aswari.
Sedangkan paslon nomor 3, pertanyaan moderator terkait LRT rugi karena biaya operasional bagaimana kelanjutannya mempertahankan tersebut. Ishak menjawab adanya LRT tentu memakai suatu biaya yang tinggi.
Pihaknya akan memberikan subsidi pemakaian LRT. Selain itu akan difungsikan menjadi kereta wisata untuk menjadikan profit center.
Ishak-Yudha menyampaikan, pemerataan infrastruktur karena banyak kerusakan jalan dimana-mana, hanya butuh 1 tahun untuk menuntaskan persoalan ini.
"Tata kelola pertanian melalui hilirisasi, dan pembangunan Sawit dan karet dengan mendatangkan investor asing, kami juga akan memberikan 10 juta bantuan sebesar Rp 10 juta untuk 50 ribu UMKM," jelas Ishak.
Paslon 4, Dodi-Giri tetap mengutamakan pembangunan infrastruktur dan replanting kebun baik sawit, karet dan lainnya.
Hal itu untuk meningkatkan pendapatan petani. Dodi pun sempat mengoreksi angka kemiskinan Sumsel bahwa IPM Sumsel di posisi 4 nasional.
Dodi-Giri berjanji hanya butuh dua tahun untuk menuntaskan persoalan infrastuktur, dengan itu maka Infrastruktur di Sumsel semakin baik.
"Jika kami dipercaya kami hanya butuh dua tahun untuk menuntaskan persoalan ini, 100 persen jalan mulus," kata Dodi.
Selanjutnya akan tetap melanjutkan program pendidikan dan berobat bagi masyarakat, selain itu peremajaan pertanian bagi masyarakat dan optimalisasi lahan sawah dan perairan.
"Teknologi akan diterapkan di pelayanan publik dan internet akan dinikmati oleh masyarakat Seluruh desa yang ada di pelosokan, dan mewujudkan TAA dan memberikan modal bagi pelaku UMKM yang ada di Sumsel," ujar Dodi.