HOAX ! Kabar Meninggalnya Mantan Presiden RI Try Sutrisno,5 Fakta Ini Ungkap Sisi Kehidupan Lainnya

Sempat beredar kabar Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno meninggal dunia pada Senin (15/1/2018) pagi

kolase Tribunsumsel.com
Mantan Wakil Presiden RI Try Sutrisno 

Akhirnya Try disuruh mengikuti tes dan diterima di ATEKAD (Akademi Teknik Angkatan Darat). Tak lama setelah diterima, Try Sutrisno langsung dihadapkan dengan konflik. Ketika itu ia ditugaskan untuk ikut meredam pemberontakan PRRI di Sumatera.

2. Lahir dari keluarga sederhana.

Try Sutrisno lahir pada 15 November 1935 di Surabaya. Ayahnya Subandi adalah seorang sopir ambulans dan ibunya Mardiyah adalah ibu rumah tangga. Keadaan ekonomi pun memburuk setelah ayahnya ditugaskan ke Mojokerto.

Try Sutrisno pun akhirnya harus putus sekolah dan bekerja untuk membantu ekonomi keluarga. Dia lalu berdagang rokok dan juga menjajakan koran. Ia pernah ingin melamar menjadi salah satu prajurit ABRI, namun hal ini tak pernah bisa dilakukan. Ketika sudah membulatkan tekad dan mendaftar, Try Sutrisno justru dijadikan kurir yang bertugas mengantarkan obat-obatan kepada para prajurit.

3. Pernah berada dalam keterpurukan.

Kesuksesan kariernya di militer, membuat Try Sutrisno pada tahun 1982 diangkat menjadi Panglima KODAM V/Jaya dan ditempatkan di Jakarta. Dengan posisinya sebagai panglima, ia mengalami keterpurukan.

Saat itu ia harus mengalami pergolakan berdarah di Tanjung Priok pada tahun 1984. Dengan keadaan yang genting, Try Sutrisno malah mengambil cara yang berisiko dengan meredam kemarahan warga.

Namun tindakannya itu malah membuat warga semakin beringas hingga akhirnya harus menggunakan senjata untuk meredam. Korban sebanyak 28 orang meninggal dan ini menjadi masa terburuk bagi Try Sutrisno.

4. Jadi wakil presiden yang tidak dianggap.

 Setelah menjadi Panglima ABRI, Try Sutrisno pun menjadi kandidat untuk mendampingi Presiden Soeharto. Pengangkatan Try Sutrisno sebagai wakil presiden pun mengalami lika-liku yang panjang.

Presiden Soeharto sebenarnya lebih memilih BJ Habibie sebagai wakilnya atau memilih kembali Sudharmono. Pada akhirnya Soeharto menerima Try Sutrisno sebagai wakil presiden meskipun ada beberapa ketidakcocokan.

Soeharto dalam proses pembentukan kabinet tidak pernah berkonsultasi dengan Try Sutrisno. Tidak hanya itu, Soeharto lebih memilih Menteri Sekretaris Negara, Moerdiono, untuk mengemban tugas kepresidenan ketika ia pergi ke Jerman untuk perawatan kesehatan.

5. Kegiatan setelah tidak menjabat wakil presiden.

Meskipun sudah tidak di lingkaran kekuasaan, Try Sutrisno tetap memantau kinerja pemerintahan. Try Sutrisno pun membentuk Gerakan Nusantara Bangkit Bersatu bersama dengan Gus Dur, Megawati Soekarnoputri, Wiranto dan Akbar Tanjung pada bulan Agustus 2005.

Forum ini mengkritik pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono atas nota kesepahaman dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan wacana kenaikan harga BBM.

Try Sutrisno sempat melunak sikapnya kepada pemerintah setelah pertemuannya dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pada akhir pertemuan, Try Sutrisno mengatakan dapat memahami posisi pemerintah dan mengajak orang-orang untuk mendukung pemerintah dalam setiap keputusan.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved