Inilah Wujud Bong Sabu 'Mewah' Tio Pakusadewo yang Dikabarkan dari Botol Parfum, Harganya Ternyata
Artis senior Tio Pakusadewo ditangkap di kediamannya di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (19/12/2017).
TRIBUNSUMSEL.COM -- Artis senior Tio Pakusadewo ditangkap di kediamannya di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (19/12/2017).
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono menerangkan, saat diringkus penyidik Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Tio tengah menghirup sabu-sabu.
"Yang bersangkutan menggunakan sabu di rumahnya," ujar Argo.
Polisi yang mendapatkan informasi dari masyarakat tersebut langsung melakukan penangkapan.
“Kami juga amankan sebuah bong,” ungkap Argo.
Dari penelurusan Tribunkaltim.co dari akun Twitter @Pantau_Com, bong atau alat untuk mengisap atau mengonsumsi zat psikotropika, khususnya sabu-sabu milik Tio adalah barang mewah.
Alat hisap tersebut dibuat Tio dari botol parfum seharga 64 poundsterling atau setara dengan 1,3 juta rupiah.
Botol parfum berwarna biru itu bermerek Acqua di Parma.
Berikut penampakan barang bukti dan alat penghisap sabu milik Tio.
Sebelumnya, Ketua RT tempat tinggal Tio Pakusadewo, Yahya (52) mengaku terkejut setelah mengetahui dari pemberitaan media online bahwa warganya itu ditangkap oleh polisi di rumahnya karena menggunakan dan memilili narkoba jenis sabu-sabu.
Keterkejutan Yahya juga dikarenakan tidak adanya pemberitahuan dari pihak kepolisian saat menangkap Tio di rumahnya pada Selasa malam lalu.
"Yah saya kaget lah, malah awalnya enggak percaya. Karena waktu penangkapan malam itu saya malah tidak diberitahu sama polisinya dan sampai sekarang juga belum dihubungi," ujar Yahya.
Yahya baru yakin kalau warganya tersebut ditangkap setelah melihat berita di televisi. Hingga berita ini dikirim, Yahya mengaku belum berkunjung ke rumah Tio.
"Kalau kabar dari polres atau polda belum ada. Saya juga tahunya dari keponakan di Bandung. Dia lihat informasi itu dari internet. Cuma saya cari-cari kok nggak ada. Saya baru tahu setelah lihat berita running text di televisi tadi. Sampai sekarang saya juga belum ke rumah dia," kata Yahya.

Menurut Yahya, Tio terbilang warga yang aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan.
Meski begitu, Yahya mengakui Tio terbilang jarang aktif dalam kegiatan lingkungan.
"Kalau bakti sosialnya baik kadang kalau kurban dia ngasih satu ekor, kadang dua ekor sapi. Tapi, memang orangnya jarang ke luar rumah ketemu warga dan jarang sekali ikut kegiatan warga di sini," ujarnya.
Yahya mengungkapkan, rumah nomor 38 yang ditempati oleh Tio adalah rumah sewa atau kontrak. Dia menyewa rumah tersebut sejak empat bulan lalu.
Sebelumnya, Tio tinggal bersama keluarga hampir 10 tahun di rumah pribadinya yang terletak tidak jauh dari rumah yang disewanya saat ini.
Dia menjual rumah pribadinya itu sejak bercerai dari istri keduanya, Yvonne Ligaya Simorangkir.
Di rumah kontrakan yang ditempati saat ini, Tio hanya tinggal bersama seorang pembantu.
Dan terkadang putra hasil pernikahannya dengan istri pertama, Nagra Kautsar Pakusadewo, tinggal di rumah kontrakan itu.
"Kadang sama Nagra. Kalau nggak ada anaknya, ya sama pembantunya," kata Yahya.(*)