Berita Prabumulih

Rugi Hingga Rp 1 Miliar, Wako Prabumulih Marah Besar Karena Ratusan Rolling Door Kios Pasar Raib

Aksi pencurian di kota Prabumulih makin berani dan nekat. Sebanyak 325 rolling door kios pedagang di Pasar Tradisonal Modern

Penulis: Edison | Editor: Melisa Wulandari
tribunsumsel.com/edison bastari
Kapolres Prabumulih, AKBP Andes Purwanti didampingi Kasat Reskrim, AKP Eryadi Yuswanto SH MH dan Kapolsek Prabumulih Barat, AKP Sofyan ketika meninjau dan meriksa sebanyak 325 pintu PTM 2 yang dicuri kawanan maling, Kamis (21/12/2017). 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Edison Bastari

PRABUMULIH, TRIBUNSUMSEL.COM - Aksi pencurian di kota Prabumulih makin berani dan nekat. Sebanyak 325 rolling door kios pedagang di Pasar Tradisonal Modern (PTM) 2, raib diduga dicuri oknum tak bertanggungjawab.

Dari total 462 rolling door, terdapat sebanyak 325 rolling door baik di lantai dasar hingga lantai atas di gedung PTM tersebut raib dicuri.

Kawanan pelaku pencurian melakukan aksi diduga dengan cara mencongkel besi rollong door menggunakan linggis lalumemotong besi yang melekat pada beton tersebut dan mengambil daun roling door yang melipat ke atas dengan ukuran 2 x 2 meter itu.

Baca: Raih Penghargaan KI Award 2017, Sumsel Dapat Lagi Kado Manis Akhir Tahun

Pencurian daun pintu rolling door itu diduga dilakukan secara bertahap oleh kawanan maling.

Tidak hanya 325 daun rolling door yang terbuat dari alumunium tersebut yang hilang, para pencuri juga mencuri 11 buah besi behel ukuran 30 x 80 cm penutup drainase dengan cara membongkar coran semen.

Hilangnya rolling door dan besi behel drainase di PTM Kelurahan Pasar 2 Kecamatan Prabumulih Utara itu diketahui Jajaran Dinas Pekerjaan Umum Pemkot Prabumulih pada Jumat (24/11/2017) lalu, namun baru dilaporkan ke Polres Prabumulih pada Rabu (20/12/2017).

Akibat pencurian tersebut, Pemerintah kota Prabumulih mengalami kerugian mencapai Rp 1 miliar lebih.

Baca: Asik Kendarai Motor Bersama Teman, Bocah SMP Di Palembang Harus Alami Hal Mengejutkan Ini!

Informasi berhasil dihimpun, Pasar Tradisional Modern 2 Kota Prabumulih dibangun pada 2017 oleh pihak ketiga yang menang tender dan selesai di pertengahan tahun dengan jumlah 462 kios.

Setelah selesai dibangun, gedung PTM kemudian diserahterimakan pihak ketiga ke Dinas Pekerjaan Umum pada 12 Juli 2017 dan menjadi tanggungjawab instansi tersebut.

Namun dari Dinas PU bangunan tidak diserahterimakan ke UPTD Pasar, sehingga tidak ada pengamanan maupun tidak dimanfaatkan. Diduga dalam kondisi tanpa penjagaan itu pelaku kejahatan memanfaatkan dengan cara mencuri secara bertahap ratusan rolling door.

Baca: Wanita Ini Bingung Saat Temukan Terong di Dalam Toilet Umum, Lihat yang Dilakukan Selanjutnya

Pihak Dinas PU mengetahui rolling door hilang pada 24 November 2017, namun tidak diketahui apa alasan sehingga tidak dilaporkan.

Permasalahan tersebut dilaporkan diduga setelah media mengetahui adanya pencurian.

"Gedung sudah diserahterimakan ke PU, lalu pada Jumat tepatnya tanggal 24 November 2017 rolling door hilang berjumlah 325 unit," ungkap Erwin Ronuska ST MT Bin H Abdul Hamid Arfah (41) ketika melapor dihadapan anggota Polres Prabumulih.

Kapolres Prabumulih, AKBP Andes Purwanti didampingi Kasat Reskrim, AKP Eryadi Yuswanto SH MH dan Kapolsek Prabumulih Barat, AKP Sofyan membenarkan adanya dugaan sebanyak 325 rolling door PTM raib dicuri kawanan maling.

"Kejadian diketahui pelapor 24 November tapi baru dilaporkan 20 Desember kemarin, dan ini (PTM-red) sudah diserahkan pihak ketiga ke PU 12 Juli 2017 lalu. Saat diserahterimakan lengkap," ujarnya.

Kapolres menuturkan, akibat kejadian pemerintah kota Prabumulih mengalami kerugian Rp 1 miliar. "Kami berusaha ungkap kasus ini, baru kemarin dilaporkan," katanya.

Sementara, Walikota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM ketika diwawancarai mengatakan, dirinya tidak mengerti apa yang terjadi di Dinas Pekerjaan Umum kota Prabumulih lantaran sering kehilangan aset milik pemerintah.

"Aku dak ngerti jugo, kehilangan terus ini ni, macem mano PU ini, aku bingung jugo. Kemaren sudah lapor ke polisi, sedih jugo aku," ungkap Ridho ketika diwawancarai usai menghadiri Musda MUI di Hotel Gran Nikita.

Ridho mengatakan, semestinya setelah selesai pihak ketiga membangun dan diserahterimakan, pihak PU harus melapor ke dirinya sehingga bisa disiagakan petugas untuk menjaga aset pemerintah itu.

"Mestinya pemborong kan habis masa pemeliharaan diserahterimakan ke dinas PU, kemudian PU menyerahkan ke pemerintah jadi bisa tugaskan penjaga keamanan. ini tidak," ungkapnya.

Walikota menegaskan, dirinya begitu mengetahui persoalan itu langsung memanggil dan memarahi kepala dinas pekerjaan umum.

"Bukan lagi saya tegur tapi saya marahi, saya mendekati mau cuti malah ada masalah," tegasnya.

Terpisah, Kepala UPTD Pasar, Taufik Hidayat mengatakan, kejadian pencurian itu sudah beberapa bulan terakhir dan sudah dilaporkan ke dinas pekerjaan umum namun tidak dilaporkan.

"Kami sesalkan juga setelah diserahterimakan pihak ketiga bangunan PTM tidak diserahkan ke kami, sehingga kami mau mengambil alih masalah keamanan dan lainnya tidak bisa kami lakukan karena kami tidak ada wewenang," ujarnya.

Taufik menuturkan, PTM 2 sendiri beberapa bulan setelah selesai dan diserahterimakan ke dinas PU pernah dijaga petugas keamanan dari warga, namun tidak diketahui persoalannya kemudian tidak dijaga lagi.

"Tidak tahu masalah apa gedung tidak dijaga lagi, rolling door yang banyak hilang di lantai dasar," ungkapnya seraya mengatakan gedung PTM tersebut optimalnya dijaga 15 orang secara bergantian untuk aman aeperti halnya PTM 1.

BACA JUGA:

3 Penyebab Miss V Gatal, Jangan Diabaikan Loh Ternyata Bisa Jadi Bahaya!

Menebak Dimanakah Posisi Adam Alis di Sriwijaya FC Asuhan Rahmad Darmawan

PLN Jamin Listrik Tak Berkedip Selama Helatan Asian Games 2018

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved