Tragis! Cucu Meninggal karena Difteri, Pria ini Malah Dikucilkan Warga

Duka Sohari (55) belum usai ketika cucunya, Rustam (6) wafat karena penyakit difteri sekitar empat puluh hari lalu

Menurut Sohari, cucunya hanya sempat dirawat selama sepuluh hari di RSUKT sebelum wafat di sana.

Mimisan

Sohari mengatakan bahwa cucunya yang tengah duduk di bangku kelas satu SD tersebut sempat mimisan.

Cucunya sempat membaik sebelum dokter mengatakan bahwa bakteri tersebut sudah lari ke jantung dan perut.

"Sempet baikan, udah bisa makan udah bisa ngomong, tapi dua hari sebelum nggak ada itu dia ngeluh dadanya sesek dan perutnya sakit," kata Sohari yang merupakan pengepul plastik bekas tersebut.

Di samping rumahnya tampak berkantong-kantong besar plastik bekas botol minuman kemasan berserakan.

Dua orang tua tengah memisahkan plastik yang bisa didaur ulang dengan yang tidak. Ratusan lalat berterbangan di aekitar rumah berlantai satu tersebut dan bau busuk menyeruak di udara.

Rumah tersebut berukuran sekitar 30 meter persegi bercat kuning.

Sebuah timbangan besi besar terlihat di sudut teras rumahnya. Di teras rumah tersebut tampak dipan kayu untuk duduk.

Rumah anaknya, Zarkasih yang merupakan ayah dari korban meninggal difteri berada di belakang rumahnya.

Untuk menuju ke sana harus melewati tumpukan plastik bekas berbau tak sedap tersebut.

Rumah Zarkasih berukuran sekitar 30 meter persegi berdinding warna ungu.

Rumah tersebut tampak sepi ketika Tribun mengunjunginya. Tidak ada seorang pun menyaut.

Menurut Sohari, anak dan menantunya tidak bisa diwawancara ketika Tribun mengunjungi rumahnya pada Sabtu (9/12/2017).

Ia menceritakan bahwa anaknya kerap melamun dan menangis jika kebetulan ingat pada Rustam.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved