Ia Diteriaki Kasar oleh Sang Bos, tapi Tak Baper dan Resign, Keputusannya Bertahan Berbuah Manis

Seorang pria tulis curhatan tentang pengalaman beratnya saat bekerja. Tak semua hal di dunia kerja bisa dilakukan dengan mudah.

Facebook/Joe Najib
Curhatan Joe Najib 

Ia menyangka telah terjadi sesuatu yang salah.

Akhirnya, mereka semua berkumpul dan diminta naik ke belakang panggung.

Saat itu, DJ Johan Gielen sedang tampil di pentas.

Mereka berdiri melingkar saling berpegangan bahu.

Tiba-tiba bos Joe memberi pernyataan mengejutkan.

"Lihat itu. Lampu. Musik. 30.000 Orang bersenang-senang. Kalian membuat ini berhasil. Kalian semua. Dari selembar kertas. Bukan dari apapun, tapi sebuah ide. Kita membuat ini jadi kenyataan."

Sang bos kemudian meminta semua tim mematikan walkie-talkie mereka.

"Bersenang-senang lah. Kita semua berhak mendapatkannya. Sampai bertemu besok."

Melalui unggahannya ini, Joe ingin menyampaikan sebuah pesan.

"Aku berpikir berapa banyak generasi muda di zaman sekarang yang merasa tersinggung dan dipermalukan oleh ucapan bosnya.

Mereka langsung mengajukan pengunduran diri dan berkata, 'Sialan, aku berhak mendapatkan yang lebih baik'."

Melihat fenomena ini Joe merasa miris.

Joe merasa sedih melihat banyak orang memilih untuk tidak tinggal lebih lama.

Padahal, mereka bisa saja diperintah dengan tulus dan dipuji atas jerih payah mereka.

Dengan kata lain, Joe menyatakan bahwa cinta yang ditunjukkan dengan keras itu diperlukan untuk membentuk karakter.

Ia sadar bahwa generasi milenial perlu cara sendiri untuk dibentuk karakternya.

Salah satunya dengan mengalami apa yang ia alami.

Bagaimana menurut pendapatmu?

Apa ini cara yang benar untuk menyemangati generasi muda? (TribunStyle.com, Anggraini Wulan Prasasti)

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved