Kaleidoskop 2017
Pria Tamatan SD ini Sukses Nikahi Bule Jerman dan Jadikan Muallaf, Ternyata
Jodoh itu rezeki, namun kapan dan bagaimana bertemunya itu misteri. Jodoh merupakan rahasia yang hanya diketahui oleh Allah
"Awal bulan tiga (2016) saya datang di sini (Baloli) tinggal di rumah Adnan (rekannya) untuk project Rumah Pohon," kata Ermina dalam bahasa Indonesia yang terbata-bata.



Dalam project Rumah Pohon itu tersebut Sumardin juga ikut menjadi penggiat.
Aktivitas sebagai penggiat Rumah Pohon menjadi sambilan, dimana pekerjaan sehari-hari Sumardin adalah mengelola kebun.
Pekerjaan itu dilakoni karena pendidikan rendah.
"Saya tidak tamat SD (sekolah dasar)," kata Sumardin.
Kendati pendidikannya rendah, namun jiwa sosial Sumardin tinggi.
Semangatnya untuk meningkatkan kemampuan berbahasa bagi warga masyarakat di desanya tak pernah pudar.
Sama dengan istrinya kini.
Semangat, jiwa yang ditumpahkan di Rumah Pohon membuat mereka bisa menyatu.
"Di situ awalnya kita mulai kenalan," katanya menambahkan.
Setelah berpacaran beberapa bulan, hasrat untuk hidup bersama selamanya timbul pada bulan September 2016.
"Pada bulan sembilan (September), kami mengurus berbagai persyaratan untuk bisa menikah," katanya.
Sebelum menikah, Ermina memutuskan menjadi mualaf.
Saat akad nikah, Sumardin mengenakan kopiah, sementara Ermina mengenakan kerudung.
Kepala KUA Masamba, Hatta Yasin, membenarkan pernikahan keduanya.