Kesurupan dan Meninggal Saat Latihan
Saat Ikut Latihan Mapala Haris Terjatuh, Saat Ditanya Kenapa Malah Bilang Dirinya Bernama Helen
Sepenggal kalimat berpamitan itu menjadi pesan terakhir yang disampaikan Haris Fuadi (19), kepada teman-temannya.
Saat Taufik pulang ke rumah sekira pukul 23.20, dia mendapati Haris telah meninggal dunia.
"Iya, almarhum dititipkan ke istri saya di rumah oleh teman-temannya, katanya mau berobat, tapi saat kami cek dia sudah pergi (meninggal)," kata Taufik saat ditemui di kediamannya.
Taufik dan warga sekitar kemudian menghubungi Polsek Gandus.
Beberapa menit kemudian polisi datang mengecek almarhum dan dibawa ke RS Bayangkara Palembang untuk dilakukan visum.
Ketika dikonfirmasi Kapolsek Gandus AKP Aidil Fitriansyah mengatakan, hasil pemeriksaan di tubuh almarhum tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
"Kami juga sudah menemui orangtuanya dan tidak ada riwayat penyakit pada diri Haris," katanya.
Hasil pemeriksaan sementara, kejadian ini bermula saat Haris mengikuti latihan dasar 1.
"Sekitar pukul 15.00, kemarin. Korban mengalami kesurupan, dibawa temannya ke ustad dan meninggal dalam perjalanan,” ujarnya.
Aidil membenarkan dugaan korban meninggal dikarenakan kesurupan.
“Keterangan temannya, ketika korban sedang berjalan tiba-tiba terjatuh. Dan, saat ditanya kenapa si korban ini bilang kalau tidak mau mengikuti kegiatan ini karena masih kecil dan mengaku bernama Helen,” tutur Aidil.
Aidil menambahkan, pihaknya sudah memeriksa enam orang saksi dari rekan-rekan korban untuk dimintai keterangan.
“Korban sudah kami serahkan ke pihak keluarga. Untuk surat pemberitahuan kegiatan tersebut sudah ada dengan kita,” jelasnya.
Direktur Polsri Dr Ing Ahmad Taqwa MT terlihat ikut serta mengiringi prosesi pemakaman almarhum Haris di TPU Puncak Sekuning, Minggu (3/12) siang.
Atas nama kampus Polsri, Ahmad Taqwa turut berduka cita dan mendoakan agar almarhum husnul khotimah.
"Tidak ada yang tahu rahasia Allah, ini adalah musibah bagi kami dari keluarga Polsri," ujar Ahmad Taqwa, dalam sambutannya kepada keluarga almarhum.
Pihak kampus Poltek Negeri Sriwijaya (Polsri), menyatakan kegiatan yang diikuti almarhuma merupakan kegiatan yang resmi.