Tidur Di Jalan dan Pakaian Compang-Camping, Pria Selalu Dihina,Tak Diduga Identitas Aslinya Ternyata
Pengemis seringkali dianggap sebagai sosok yang menganggu ketertiban di jalan.Namun kehidupan yang keras tak
“Saya melakukan ini bukan untuk pencitraan dan propaganda tapi studi di lapangan tentang kehidupan nyata mereka sebelum mendirikan tempat penampungan baru,” kata Ben.
Pada hari pertama, ketika Ben berbaur dengan kelompok gelandangan, seseorang langsung mengenalinya sebagai “wajah/gelandangan baru”, dan memberinya dua nasihat.
Pertama adalah “Jangan melepas sandal” dan kedua “Jangan ke toilet setelah gelap!”
Pada malam pertama, Ben yang tidur di jalanan merasa tidak nyaman dan tidak aman.
Dia mengungkapkan bahwa dirinya berada dalam lingkungan yang sangat berantakan dan tidak bisa tidur, sehingga ia hanya tidur empat jam malam itu.
Setelah merasakan malam pertama, Ben mendapati ada sesuatu yang tidak beres, kenapa banyak gelandangan yang masih saja tidur di jalanan, padahal pemerintah menyediakan penampungan?
Dia bertanya kepada salah satu gelandangan dan mengatakan kepadanya, “Lebih baik tidur di jalan karena di penampungan banyak masalah kekerasan antar geng dan penyalahgunaan narkoba!”
Karena itu, malam berikutnya, Ben langsung ke tempat penampungan yang disediakan oleh pemerintah dan memang seperti yang dikatakan gelandangan itu.
Dia melihat banyak gelandangan yang berpesta narkoba secara terang-terangan di tempat penampungan umum!
Bau obat memenuhi seluruh ruang, dan sering berkelahi, bahkan Ben melihat dengan jelas kepala seorang pria dijambak oleh pria lain dan dibenturkan ke lantai.
Pengalamannya selama 3 hati 2 malam tentang kehidupan gelandangan, membuat Ben mengerti kebutuhan kaum gelandangan.
Dia menyadari bahwa sebagian besar gelandangan pusing mengenai tempat tinggalnya.
“Saya harus tidur dimana? Dimana saya harus mencari makanan?” kata Ben.