Baru 25 Hari Cerai,Mantan Suami Sudah Nikah Lagi,Tak Diduga Istrinya Sekarang Bikin Anak Syok !

Ketika kuliah, aku mulai menjalin cinta dengan mantan suamiku. Ketika lulus, aku memilih untuk langsung bekerja

kolase Tribunsumsel.com

TRIBUNSUMSEL.COM -- Ketika kuliah, aku mulai menjalin cinta dengan mantan suamiku. Ketika lulus, aku memilih untuk langsung bekerja, sedangkan ia memilih melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi.

Ketika ia sedang menjalani studinya, ayahnya mengalami sakit parah, kondisi keuangan keluarganya yang dari awal tidak begitu bagus, menjadi semakin buruk.

Dilansir dari Beustieslife,Ketika itu, aku memutuskan untuk memberikan gajiku kepadanya. Bahkan uang sekolah adik perempuannya, aku juga membantu membayarkan.

Banyak orang di sekitarku mengatakan bahwa aku sudah gila. Namun, ketika itu ia adalah orang yang paling aku kasihi dan berharap bisa terus bersamanya, karena itulah aku rela membantunya.

Ia kemudian lulus dan bekerja di perusahaan besar, dengan gaji yang tidak besar. Meski kondisi keluarganya tidak begitu baik. Namun aku dan orangtuaku merasa ia memiliki potensi untuk sukses. Karena itulah, mereka tidak melarangku untuk menikah dengannya.

viral
viral (screenshot)

Orangtuaku membayar uang muka untuk membeli rumah untuk kami tinggali. Nama kepemilikan rumah adalah namaku dan mantan suamiku. Tidak lama setelah itu, akhirnya kami menikah.

6 bulan menikah, kami dikaruniai seorang anak. Ia menyuruhku untuk berhenti kerja, ia mengatakan bahwa ia bisa membiayaiku. Ketika itu aku merasa tersentuh dengan sikapnya, namun aku memilih untuk tidak berhenti kerja. Aku berpikir bahwa seorang wanita harus mandiri.

Setelah anakku lahir, mantan suamiku sangat mencintai putra kami, ia juga memberikan yang terbaik untukku dan putraku.

Sayangnya, hari-hari bahagia tidak berjalan lama, di tahun kelima kami menikah, hubungan kami mengalami perubahan. Ia tidak lagi memperhatikanku, setiap hari ia sibuk bekerja.

Aku juga sudah sering berbicara dengannya, namin ia mengatakan bahwa tekanan pekerjaan terlalu berat dan menyuruhku untuk tidak terlalu banyak berpikir.

Berbulan-bulan berlalu, hubungan kami semakin memburuk, hal ini membuatku cemas, aku mulai marah dengannya, yang membuatnya lama kelamaan tidak bisa bersabar lagi. Ia mengatakan bahwa aku berubah, aku menjadi tidak masuk akal dan neurotik (cemas, merasa tidak aman, depresi).

viral
viral (screenshot)

Akhirnya, ia mengatakan ingin bercerai dan sudah tidak ada perasaan kepadaku. Kepribadian kami juga sudah tidak cocok lagi, perasaan kami lama kelamaan mulai memudar, yang tersisa hanyalah tanggung jawab.

Aku pun menangis semalaman, tidak pernah terpikirkan olehku, hal ini bisa terjadi, aku bahkan curiga ia menikahiku karena aku baik kepadanya dan ia tidak ingin mengecewakanku. Yah, karena sudah tidak ada perasaan, buat apa dipaksakan.

Ia mengatakan rumah kami menjadi milikku, deposit mobil berikan kepadanya, agar ia bisa membeli sebuah rumah kecil untuknya tinggal. Aku tidak ingin bertengkar karena masalah ini dan aku setuju dengan keputusannya.

Setelah bercerai, aku merasa beruntung karena aku tidak berhenti bekerja sebelumnya. Jika tidak, bagaimana aku bisa hidup. Yang tidak terpikirkan olehku lagi adalah, sudah banyak yang tahu berita mengenai perceraianku ini. Aku tidak tahu dari mana datangnya kabar itu, namun aku juga tak peduli.

viral
viral (screenshot)
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved