Petir Sambar Pohon Tewaskan Siswa SMP saat Lagi Istirahat di Kantin Sekolah

Selain Zaki, seorang tukang becak yang parkir di depan sekolah bernama Muhammad (45) juga tewas disambar petir.

Editor: Hartati
zoom-inlihat foto Petir Sambar Pohon Tewaskan Siswa SMP saat Lagi Istirahat di Kantin Sekolah
NET
Ilustrasi

TRIBUNSUMSEL.COM, LHOKSEUMAWE - Seorang pelajar SMP Al Alaq tewas disambar petir saat berada di kantin pada waktu istirahat, Sabtu (7/10/2017).

Saat kejadian, hujan deras mengguyur disertai petir di sekitar sekolah yang berada di Kompleks Perumahan Asean, Desa Paloh Lada, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara itu.

Kepala Bagian Operasi Polres Lhokseumawe, Kompol Ahzan, menyebutkan, siswa yang meninggal adalah M Zaki (13).

“Korban meninggal ini berada di kantin saat kejadian. Petir menyambar pohon di dekat kantin dan mengenai korban,” katanya.

Selain Zaki, seorang tukang becak yang parkir di depan sekolah bernama Muhammad (45) juga tewas disambar petir.

Dia menyebutkan, satu orang kritis lainnya adalah Aisyah (40), warga sekitar sekolah.

Sementara itu, korban luka ringan mencapai 10 orang, yaitu TM Zaki, Iksan Maulana, Fatahillah, Rivki, Rizki Maulana, Suhadi, M Aksa, TM Ulul Azmi, Suher dan M Hilal. Semuanya pelajar sekolah tersebut.

“Saat ini korban kritis dan korban luka ringan dirawat di Rumah Sakit PT Arun NGL. Sedangkan korban meninggal dunia masih divisum di rumah sakit yang sama,” pungkasnya.

Berita ini sebelumnya sudah diterbitkan di Kompas.com dengan judul Istirahat, Siswa SMP Tewas Tersambar Petir di Kantin Sekolah

Sebelum Meninggal Tersambar Petir, Almahesa Sempat Melihat Ular Besar

TRIBUNSUMSEL.COM, LAHAT - Wawan (16) warga Desa Betung, Abab, Kabupaten Pali, salah satu dari tujuh korban sambar petir saat berada di Puncak Bukit Besar, Kecamatan Merapi Selatan, Kabupaten Lahat, Sabtu (11/3) sekira pukul 18. 30 WIB mengaku sebelum keberangkatanya ke Bukit Besar tidak punya firasat dan keraguaan apapun.

Hanya saja, Wawan yang kini tercatat sebagai pelajar kelas X SMK Penukal ini mengaku serasa ada keganjilan ketika rekan se kelasnya Almahesa (16), Warga Desa Tanjung Kurung Kecamatan Abab, Pali melihat ular besar tidak jauh dari tempat ia dan rekan rekan mendirikan tenda.

"Mahesa sempat bercerita kepada kami. Ia melihat ular besar yang melintas. Tapi ia tidak bercerita ular apa dan sebesar apa ukuranya,"ungkap Wawan, ketika di temui di RSUD Lahat, Minggu (12/3).

Dilanjutkan Wawan dirinya sempat takut atas cerita tersebut.

Namun, dirinya mencoba menghilangkannya dan terus berusaha mencari kayu bakar yang rencananya akan dijadikan api unggun bagi ia dan teman temannya tersebut.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved