Dokter Bilang Penyakit Saraf Anaknya Tidak Bisa Disembuhkan, Ini yang Dilakukan Ibu Pada Putrinya
Setiap hari, Erma dengan sabar dan setia merawat putrinya, mulai dari memberi makan, mengganti pakaian dan berbagai keperluan lainnya.
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Hartati
Suaminya hanyalah seorang buruh bangunan yang penghasilannya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan untuk membayar biaya kontrakan rumah yang telah mereka tempati selama 8 tahun.
"Saya juga kadang menerima jahitan, tapi tidak sering. Lebih banyak menghabiskan waktu menjaga Dana," ujarnya.
Perempuan berdarah Sunda ini hanya bisa berharap ada bantuan dari donatur, baik pemerintah maupun dermawan yang bersedia membantu biaya penyembuhan putrinya tersebut.
"Sempat ada pak camat, lurah dan orang Puskesmas memeriksa kondisi anak saya. Pak camat juga katanya janji mau membantu membuka akses terhadap donatur, kami ya bersedia kalau ada yang bantu," katanya penuh harap.
Kini tidak ada yang bisa dilakukan Erma selain menjaga putri kesayangannya hingga pertolongan bagi kesembuhan anaknya datang.