Dikepung Penjajah Saat Perang Gerilya, Jenderal Sudirman Lolos Berkat Amalkan Ini, Subhanallah

Ketika menggelar perang gerilya menghadapi Agresi Militer II Belanda, Panglima Besar Jenderal Soedirman

Editor: M. Syah Beni

TRIBUNSUMSEL.COM- Ketika menggelar perang gerilya menghadapi Agresi Militer II Belanda, Panglima Besar Jenderal Soedirman sebagai buronan nomor wahid seringkali selamat dari kepungan penjajah.

Padahal Pak Dirman, sapaan akrabnya, saat itu sedang sakit.

Meski demikian, ia tetap berjuang demi menjaga kemerdekaan.

Alkisah, pasukan kolonial telah mengepung suatu tempat diduga persembunyian Sang Panglima Besar.

Belanda pun terkecoh menyaksikan sekumpulan orang yang sedang duduk berzikir.

Komandan Belanda bahkan tak menyangka bahwa di antara mereka terdapat salah satu pahlawan nasional ini.

c
c ()

Kisah tersebut mengemuka dalam penampilan sosio drama tentang peran Panglima Besar Jenderal Soedirman yang dihelat untuk memperingati Hari Ulang Tahun ke-72 Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Dermaga Indah Kiat Cilegon, Banten, Kamis (5/10).

Perhelatan yang dihadiri Presiden Joko Widodo ini disiarkan langsung sejumlah televisi nasional.

Dalam sosio drama tersebut dikisahkan, 19 Desember 1948 penduduk Yogyakarta sedang menikmati kemerdekaan.

c
c ()

Namun, semua berantakan menyusul datangnya pasukan agresor Belanda yang datang menyerang.

Rakyat Yogyakarta pun berlarian ke sana ke mari.

Aksi militer ini akhirnya sampai ke telinga Jenderal Soedirman.

Sang Jenderal Besar lalu memerintahkan Soeparjo Rustam untuk segera melapor kepada Presiden Soekarno untuk menggelar perang gerilya.

Namun, Bung Karno mengetahui bahwa Pak Dirman sedang sakit.

Bung Karno lalu menyarankannya untuk istirahat.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved