Pedagang Martabak Ini Tempel uang Rp 100 Ribu, Alasan Dibaliknya Mengejutkan, Ternyata
Uang berwarna merah itu terlihat cukup mencolok, dengan foto dua orang tokoh kemerdekaan Indonesia, Soekarno dan Hatta.
Penulis: Yohanes Tri Nugroho |
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Setiap orang tentu pernah melakukan kelalaian atau kealpaan.
Kealpaan yang terjadi itu menyebabkan kerugian baik secara materi maupun imateril.
Mayoritas mereka tidak akan membiarkan kealpaan itu kembali berulang.
Bahkan mereka juga tidak akan membiarkan kealpaan yang sempat dialami menimpa orang lain.
Sehingga mereka melakukan beragam cara untuk mensosialisikan kepada orang lain.
Satu diantaranya dilakukan penjual martabak yang berjualan di Jalan Parameswara, Bukit Baru, Kota Palembang.
Pemandangan berbeda terlihat di etalase kaca usaha makanan dengan merek dagang martabak Tohir Bandung 18 itu.
Tepat diatas kertas yang ditempel di kaca etalase yang berisi susunan menu martabak dan harga jualnya.
Penjual martabak yang diketahui bernama, Tohir (37) juga memajang uang kertas pecahan Rp. 100 ribu.
Uang berwarna merah itu terlihat cukup mencolok, dengan foto dua orang tokoh kemerdekaan Indonesia, Soekarno dan Hatta.
Dibincangi Tribunsumsel.com, Tohir mengaku memajang uang Rp. 100 ribu di etalase kaca gerainya bukan tanpa alasan.
Uang itu didapatkan beberapa bulan yang lalu dari seorang pembeli di gerainya.
" Itu uang dari seorang pembeli martabak, sekitar beberapa bulan yang lalu," ungkapnya
Ia melanjutkan sekilas tidak ada yang salah dari uang itu.
Namun jika diteliti lebih lanjut maka akan terlihat perbedaanya.
" Sekilas uang itu biasa saja, tapi anda teliti dengan menyentuhnya anda akan tahu itu adalah uang palsu," katanya
Ia menyampaikan mulanya juga tidak mengetahui uang itu palsu.
Sehingga menerimanya sebagai uang pembayaran atas barang dagangannya.
" Saya juga tidak tahu mulanya, baru sadar kalau palsu setelah dihitung menjelang tutup gerai, " jelasnya
Pria yang sempat berjualan nasi goreng itu berharap tidak ada orang lain yang mengalami hal serupa dengannya.
Upaya memajang uang palsu itu bertujuan untuk memberikan wawasan kepada orang lain tentang uang palsu.
" Minimal pembeli martabak saya nanti tahu bedanya, Asli atau palsu, agar tidak tertipu seperti saya," katanya
Dengan memajang uang palsu itu Ia juga ingin mengakhiri peredarannya di tengah masyarakat.
Karena mendapatkan uang palsu dalam usaha adalah hal yang sangat menyesakkan.
" Bedanya tidak bisa hanya dilihat, harus di cermati betul dengan disentuh, uang palsu permukaan uang sangat licin dan pita pengaman pun mudah lepas," tutupnya.