Makam Ditutup Kain dan Kelambu Juga Selalu Dijaga, Ternyata Sosok Dibalik Nisan Sukses Bikin Gempar
Putri Pinang Masak berusaha bersembunyi dan merasa terdesak karena tempat persembunyiannya telah diketahui.
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Hartati
Laporan Wartawan TribunSumsel.com, Agung Dwipayana
TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Dewasa ini jarang ditemukan makam seorang tokoh, pejuang bahkan pahlawan dihias sedemikian rupa dengan kain, hijab dan sebagainya.
Bahkan umat Islam seluruh dunia mengetahui jika hanya makam Baginda Nabi Muhammad SAW di kota Madinah lah yang dilindungi dengan penutup terbuat dari kain.
Namun ternyata, ada sebuah makam di sebuah desa yang mendapat perlakuan istimewa dengan dihiasi kain dan kelambu yang menutupi seluruh sisi makam tersebut.
Ialah makam Putri Pinang Masak di Desa Senuro, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Menurut penuturan pemuka desa setempat, konon ceritanya pada 350 tahun yang lalu, tersebutlah seorang putri yang bernama Nafisa dan bergelar Putri Pinang Masak.
Putri Pinang Masak berasal dari Kerajaan Banten, Jawa Barat (Jabar) dan bermukim di Empat Ulu Laut Palembang.
Putri Pinang Masak yang terkenal karena kecantikannya, banyak dikagumi oleh para raja dan sunan di masa itu.
Putri Pinang Masak banyak menerima lamaran dari raja, sunan, bahkan si Pahit Lidah dan Raja Sriwijaya di masa itu ingin mempersunting Putri Pinang Masak untuk dijadikan selir.
Namun Putri Pinang Masak menolaknya.
Karena begitu banyaknya petinggi kerajaan yang ingin melamar Putri Pinang Masak dan disertai dengan ancaman jika menolak, Putri memutuskan untuk kabur dari istana bersama beberapa pengawalnya.
Putri Pinang Masak kabur menyusuri sungai Ogan selama beberapa bulan dan tibalah ia di Muara yang sekarang lebih dikenal dengan Muara Meranjat, Kabupaten OI.
Dari Muara, Putri meneruskan perjalanannya hingga ke Desa Senuro.
Di desa ini, jejak pelarian Putri Pinang Masak terendus oleh para raja yang ingin melamarnya.
Putri Pinang Masak berusaha bersembunyi dan merasa terdesak karena tempat persembunyiannya telah diketahui.