Tidak Sengaja Melihat Langit Ternyata Ada Pemandangan Indah Ini, Bikin Heboh
Tidak lama, hujan rintikpun mengguyur wilayah kota Baturaja. Matahari bercincin itu seakan lenyap.
Apakah kemudian kita bisa melakukan selfie? Karena kita sebetulnya membelakangi matahari dan tidak melihatnya secara langsung.

Terlebih peristiwa gerhana termasuk fenomena langka yang mungkin akan terulang puluhan tahun lagi.
Ajang selfie di saat peristiwa langka terjadi pasti akan dilakukan banyak masyarakat di Indonesia.
Entah dilakukan untuk sekedar mengabadikan momen atau bahkan untuk ajang pamer di media sosial yang sudah dianggap wajar dikalangan masyarakat.
Namun, ada yang perlu diperhatikan ketika kita akan melakukan selfie. Jangan sampai, selfie tersebut akan berakibat buruk bagi diri kita sendiri.
Terlebih saat ini banyak kasus selfie yang akhirnya memakan korban karena kurangnya kehati-hatian masyarakat.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa radiasi yang ditimbulkan dari cahaya matahari sangatlah tinggi, dan berpotensi merusak mata.
Apakah kemudian kita bisa melakukan selfie? Karena kita sebetulnya membelakangi matahari dan tidak melihatnya secara langsung.
Maka prinsipnya, kita melakukan selfie dengan adanya bayangan seperti bulan sabit yang ada di pakaian kita.
"Caranya, kita berdiri di balik pohon. Mudahnya adalah ketika cahaya matahari ada di arah timur antara matahari dan kita ada pohon. Nah, cahaya pohon tersaring oleh dedaunan tersebut. Ada beberapa seberkas cahaya yang melewati celah antara pohon itu akan sampai ke badan kita," jelas Rhorom Priyatikanto.
Cara tersebut juga pernah diabadikan oleh Simon Fishley, Shout African Astronomical Observatory (SAAO) yang memotret pakaian yang dikenakan dengan berdiri di balik pohon saat gerhana matahari cincin 2009.(*)