Mahasiswa Unsri Tuntut Pemangkasan UKT
Dinas ke Luar Kota Anis Tetap Dilapori Demo di Kampus, Ini Katanya
Pakar hukum yang analisanya sering dijadikan rujukan media itu segera masuk ke mobil dan mempersilakan wartawan wawancara langsung ke Anis Saggaf.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Rektor Universitas Sriwijaya (Unsri) Anis Saggaf pulang dari acara Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) di Malang, Jatim.
Anis tiba di Palembang, Jumat (4/7) malam, langsung menggelar rapat di rumah dinas Rektor Unsri, Bukit Besar.
Undangan disebar pukul 16.00, rapat dimulai pada pukul 19.00 sampai 22.00.
Rapat tertutup selama tiga jam membahas soal Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan aksi demontrasi mahasiswa.
Deretan mobil dinas memenuhi area parkir, sedangkan pintu utama rumah dinas ditutup rapat.
Dekan Fakultas Hukum, Dr Febrian pertama kali meninggalkan rapat.
Ia tidak mau bersedia menceritakan suasana rapat dan apa saja yang dibahas.
Pakar hukum yang analisanya sering dijadikan rujukan media itu segera masuk ke mobil dan mempersilakan wartawan wawancara langsung ke Anis Saggaf.
Selang lima menit kemudian, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Kgs M Sobri bersama dua rekannya juga keluar dari rumah dinas.
Sobri juga tidak mau memberikan keterangan. Ia malah menyarankan Tribun Sumsel bertanya kepada Febrian dan Anis Saggaf.
Tidak lama kemudian, belasan pejabat Unsri bergantian meninggalkan rumah dinas. Anis Saggaf tetap belum bisa ditemui.
“Pak Anis sampai (Palembang) sekitar pukul 17.00. Pak Anis minta informasi, laporkan perkembangan, demo mahasiswa, dan mahasiswa nuntut apa. Sekarang pak rektor capek,” kata M Zulkarnain, Pembantu Rektor III bidang kemahasiswaan dan alumni.
Laporan ke rektor memberikan tuntuan mahasiwa agar UKT mahasiswa semester 9 dikurangi 50 persen.
Termasuk juga memberikan lampiran data dari mahasiswa tentang SK Rektor Unila dan SK Rektor UNS tentang UKT.
Dua universitas itu sudah duluan menurunkan pembayaran UKT mahasiswa semester 9.
