Mahasiswa Unsri Tuntut Pemangkasan UKT

Ini Sosok Rahmat Farizal, Presma Unsri yang Dipolisikan Pihak Kampusnya Sendiri

Ketika disinggung perihal dirinya yang dilaporkan ke polisi karena dinilai bertindak anarkis, mahasiswa bertubuh tambun ini punya jawaban sendiri.

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Hartati
TribunSumsel.com/Agung Dwipayana
Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Sriwijaya (Unsri), Rahmat Farizal. 

Laporan Wartawan TribunSumsel.com, Agung Dwipayana

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Meski dilaporkan pihak rektorat Unsri kepada penyidik Polres Ogan Ilir (OI) karena dinilai anarkis saat unjuk rasa, tidak mengendurkan semangat Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Sriwijaya (Unsri), Rahmat Farizal memimpin rekan-rekannya menyuarakan aspirasi mereka.

Bahkan hari ini, Jum'at (4/8/2017), Rahmat memimpin lebih dari 250 rekannya untuk berorasi mengadukan penganiyaan terhadap sejumlah rekannya kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Ketika disinggung perihal dirinya yang dilaporkan ke polisi karena dinilai bertindak anarkis, mahasiswa bertubuh tambun ini punya jawaban sendiri.

"Saya sudah diberitahu rektorat bahwa saya dilaporkan ke Polres OI. Namun hingga saat ini saya belum mendapat surat pemanggilan dari Polres," terang Rahmat kepada TribunSumsel.com.

Dirinya berharap, pihak rektorat Unsri tidak setega itu kepada dan tiga rekannya yang dinonaktifkan pasca unjuk rasa menuntut pemangkasan Uang Kuliah Tunggal (UKT) beberapa hari lalu.

"Kami ini hanya menyampaikan aspirasi suara mahasiswa agar pihak rektorat mempertimbangkan kembali dan memotong yang jumlah UKT yang menurut sebagian besar mahasiswa di sini sangat memberatkan," jelas mahasiwa semester VIII (delapan) Jurusan Teknik Ekletro, Fakultas Teknik Unsri ini.

Pada aksi menuju gedung DPRD Sumsel di Palembang, Rahmat berharap kasus penganiayaan yang menimpa dua rekannya segera diproses sesuai hukum yang berlaku.

Pun dengan tuntutan mahasiswa mengenai pemangkasan UKT, dirinya berharap persoalan ini dapat dibicarakan langsung dengan Rektor Unsri, Prof. Dr. Ir. Anis Saggaff, MSCE.

"Kami tidak ingin anarkis. Kami hanya ingin menyampaikan aspirasi dan menuntut keadilan atas penganiayaan yang menimpa rekan kami," tukasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved