Teror Begal di OKU Timur
Buka Warung Kopi di Daerah Rawan Begal, Nenek ini Terpaksa Harus Begini Demi Keselamatannya
Nenek yang juga membuka usaha warung Kopi di sisi jalur rawan jalan Inspeksi Irigasi menceritakan sosok Begal cukup sering mendatangi warung kopi
Penulis: Yohanes Tri Nugroho | Editor: M. Syah Beni
Beruntung, selama berinteraksi dengan dengan para pelaku dirinya tidak pernah diancam dengan senjata api atau senjata tajam.
Akhirnya kini dirinya memilih tidak menjual sejumlah barang barang yang kerap diambil para pelaku.
" Ya gimana lagi, sekarang sudah tidak jualan rokok, bensin lagi, daripada sering digondol gerandong, malah bisa rugi terus," tandasnya
Lain hanya, diungkapkan Dwi (38) aksi kejahatan begal memang sangat merajalela. Para pelaku beraksi tak kenal waktu dan di tempat tempat yang mungkin tidak pernah disangka Sangka.
" Memang sangat meresahkan, tidak kenal waktu, pagi, siang, sore, malam bahkan dini hari, bukan lagi di jalan yang sepi orang, tapi juga di keramaian bahkan tengah kampung," jelasnya
Ia menambahkan para pelaku bahkan tidak lagi melihat jenis kendaraan yang dicuri, sepeda motor keluaran Honda tahun 2005 pun digondol.
Seperti yang dialami seorang pencari rumput di desanya, motor nya yang mungkin hanya seharga Rp. 500 ribu dibegal.
" Tidak melihat bentuk lagi, ada tetangga saja, sedang cari rumput juga jadi korban begal, sabit dan rumputnya juga dibawa kabur pelaku," tegasnya