Pujian Tiap Malam Nurhayati untuk Anaknya yang Kekurangan Fisik, Bikin Putri Berangkat ke Jakarta
Ia tak merespon perkataan orang. Setiap orang yang mengajaknya bicara, Putri kecil hanya melihat saja. Nurhayati sangat cemas dan langsung membawanya
Penulis: M. Syah Beni | Editor: M. Syah Beni
Sebagai pujian ia akan memberikan tepuk tangan dan senyuman.
Putri pun ikut tersenyum sumringah.
Setiap hari Nurhayati menyempatkan diri untuk mengajari Putri.
Hasilnya, Putri sekarang juga sudah banyak paham bahasa isyarat menggunakan mulut.
Kata 'tidak' dan angka sudah dikuasai putri.
Putri kini tidak kesulitan mengartikan bahasa gerak mulut, hanya saja untuk gerak mulut dengan tempo cepat Putri belum bisa mengartikannya.
"Jika kita ajak bicara menggunakan gerak mulut dengan tempo lambat Putri pasti mengerti, tetapi dengan gerak mulut tempo cepat Putri hanya bisa menggelengkan kepala karena tidak mengerti", jelas Nurhayati.
Saat Putri tidak mengerti, Nurhayati mengulanginya lagi. Ia mengatakan Putri bukan tidak bisa tapi belum bisa. Nanti diulang terus pasti bisa.
"Kata-kata seperti itulah yang selalu saya berikan ke Putri. Bukan tidak bisa tapi belum bisa," terangnya
Nurhayati juga kerap membesarkan hati Putri. Ia bicara dengan Putri bahwa apa yang ia alami bukanlah suatu kekurangan. Putri tetap bisa menjadi orang yang pintar. Orang yang membanggakan.
Rupanya kata-kata itu tanpa disadari Nurhayati membuat Putri menjadi orang yang lebih berani menerima keadaannya.
Ia tak pernah lagi mempedulikan orang yang mengejeknya.
Putri menyibukkan diri dengan apa yang ia sukai.
Pilihannya adalah kerajinan tangan.
Putri mahir membatik kain.