Warga di Tiga RT Ini Belum Bebas dari Penjajah Padahal Sudah Merdeka Sejak 1945, Begini Kisahnya
Lurah Muara Rupit, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara Lukman mengatakan dikampung KBM itu mencakup dari Rt 9, 10 dan 11.
Sementara, Kamaludin seorang tokoh masyarakat mengatakan pada waktu itu ia menjabat sebagai kepala desa (kades) di Desa Muara Rupit pada tahun 1984, sebelum menjadi kelurahan.
Diakuinya, dia mengetahui betul kejadian disebutnya kampung KBM, karena kurang diperhatikan pemerintah dalam bidang pembangunannya.
"Sekitar tahun 1985 pemerintah membangun jalan aspal dari kampung di hulu sungai sampai jembatan jalinsum, sedangkan kampung di hilir sungai tidak," katanya.
Kemudian, pemerintah membangun PAM dan Listrik hanya untuk warga di hulu sungai juga sampai jembatan jalinsum saja.
Jadi warga yang tinggal di hilir sungai kecewa kepada pemerintah karena bangunan tidak sampai ke kampungnya di hilir sungai.
Akhirnyo warga pasang merek "Kampung Belum Merdeka" besar besar yang di cet di papan sebagai bentuk protes kepada pemerintah yang dipasang dijembatan jalinsum.
"Tulisan tersebut akhirnyo dibaca pemerintah juga, sehingga sekitar tahun 1986 dibangun jalan aspal, PAM dan listrik," ceritanya.
Sehingga sejak saat itu nama kampung KBM ini terus melekat hingga saat ini bahkan kedepannya.