Program Cetak 1000 Pengusaha Belum Terlaksana, Sekda OI Bilang Begini

Masyarakat belum memiliki ilmu manajemen berwirausaha yang mumpuni sehingga perlu dilatih.

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Hartati
TribunSumsel.com/Agung Dwipayana
Suasana rapat jajaran SKPD OI dipimpin Sekda OI, H. Herman 

Laporan Wartawan TribunSumsel.com, Agung Dwipayana

TRIBUNSUMSEL.COM, OGAN ILIR - Sejak dicanangkan satu tahun lalu oleh Bupati Ogan Ilir (OI), Ahmad Wazir Noviadi, program cetak 1000 pengusaha pertahun di Ogan Ilir ternyata belum terlaksana.

Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) OI, H. Herman, SH., MM, saat rapat bersama jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di ruang rapat Pemkab OI, Selasa (23/5/2017).

Menurut Herman, untuk memberdayakan masyarakat OI berjumlah 428.000 jiwa, perlu perencanaan matang dan terukur.

Dirinya pun mengaku saat ini tengah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait demi kesuksesan program yang diiinisiasi oleh putra Ir Mawardi Yahya ini.

"Program seribu pengusaha sedang dalam tahap koordinasi. Kita minta kajian dan petunjuk dari Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), supaya program ini bisa jalan," ujarnya ketika ditanya sejauh mana perkembangan program ini.

Dijelaskannya, mekanisme program cetak 1000 pengusaha ialah dengan memberi subsidi bunga angsuran pinjaman bagi setiap calon pengusaha.

Dengan subsidi yang diberikan, para calon pengusaha cukup membayar angsuran pokok pinjaman mereka di bank, tanpa harus membayar bunga.

Namun sebelum menjalankan program ini, Herman mengaku akan melakukan beberapa hal seperti mendata jumlah calon pengusaha, berkoordinasi dengan Bank Sumsel Babel yang akan dijadikan mitra Pemkab OI dan mengadakan pelatihan keterampilan bagi masyarakat.

"Di samping kami sedang koordinasi dengan BPKAD, sejumlah persiapan tersebut sedang kami lakukan," ungkapnya.

Menurut Herman, masyarakat OI memiliki bakat, keterampilan  dan potensi menjadi pengusaha, namun kebanyakan terkendala modal usaha.

Selain itu, Herman menilai, masyarakat belum memiliki ilmu manajemen berwirausaha yang mumpuni sehingga perlu dilatih.

"Banyak potensi kita ini. Seperti di kecamatan Tanjung Batu ada pengrajin besi, pengrajin tenun, pembuat rumah knock down dan lain-lain. Tinggal modal dan pemberdayaan masyarakat saja," paparnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved