Bibi Temukan Surat di Dalam Tas Sekolah Anak Yatim Piatu, Isinya Buat Orang Menangis
Bagi anak-anak kecil yang orangtuanya sudah meninggal di saat mereka haus kasih sayang, sudah pasti amat memilukan.
Penulis: M. Syah Beni | Editor: M. Syah Beni
TRIBUNSUMSEL.COM- Setiap yang hidup pasti akan merasaa saat kematian.
Saat roh berpisah dengan jasad dan akan pergi meninggalkan segala apa yang ada di dunia ke alam barzakh.
Di sana roh akan disoal amalannya dan menunggu hari kebangkitan.
Ada manusia yang pergi ketika saat dia sangat dibutuhkan.
Ada yang pergi ketika mereka sedang bahagia.
Baca: Posting Video Lagi Gendong Baby R, Buah Dada Mulan Jameela Malah Bikin Salfok
Baca: Lama Tak Ada Kabarnya, Shaheer Sheikh Ternyata Sedang Tertimpa Masalah yang Bikin Heboh
Baca: Cantikntya Kebangetan, Anak Mpok Ely ini Buat Banyak Orang Naksir, Mirip Artis
Namun perlu diketahui mati itu pasti, tidak peduli waktu, tua atau muda.
Bagi anak-anak kecil yang orangtuanya sudah meninggal di saat mereka haus kasih sayang, sudah pasti amat memilukan.
Namun itulah segala ketentuanNya.
Diceritakan Puan Natipah Abu, ada dua surat yang menampilkan ungkapan seorang anak berumur 12 tahun bernama Adib yang cukup menyentuh hati.
Adib telah kehilangan ibunya setahun lalu akibat kanker paru-paru.
Baca: Siapa Saja Pasti Tidak Tega Melihatnya, Perlakuan Istri dan Anaknya ini Sangat Mengejutkan
Baca: Awas 7 Gejala di Badan Ini Adalah Tanda Awal Penyakit Kanker dan Banyak Orang yang Mengabaikannya
Baca: Heboh, Warga Palembang ini Rekam Celana Dalam Wanita Cantik Saat Makan di Restoran
Mari kita baca catatannya
CATATAN RINDU
Catatan hati seorang anak yg telah kehilangan kasih ibu.
Ibunya diundang kembali ke Rahmatullah akibat kanker paru- paru lebih setahun yg lalu.
Arwah ibunya ketika hayat.
Pernah dibantu oleh kita di sini.
Dan setelah ibunya pergi kita di sini terus membantu membelikan baju raya dan baju sekolahnya.
Anak lelaki yg baru berusia 12 tahun ini nampaknya periang namun catatan hati yg ditemukan oleh bibinya yg kini mengambil alih tugas menjaga dia di dalam tas sekolahnya menjawab segalanya.
Saat membaca catatan hati ini.
Terbayang-bayang wajah arwah ibunya seakan terasa eratnya genggaman tangan arwah sewaktu menunaikan permintaan terakhirnya utk bertemu Kak Pah sebelum dia pergi utk selamanya hanya beberapa hari sesudah itu
Ternyata anak ini memendam kesedihan dan kerinduannya yang amat sangat terhadap ibu yg telah pergi
"Hidup ini macam air laut. Elok dr luar ..dalam penuh masalah penuh sampah orang berikan.
Ya Allah aku tahu kau berikan aku dugaan ini mengapa.
Sebab nanti Allah nak beri bahagia lagi banyak pada dugaan. Dugaan itu sikit ja.
Ya Allah tempatkanlah ibuku surga. Kau tempatkan lah aku surga "
"Setiap dugaan Allah berikan kena terima dgn menyebut alhamdulillah.
Ya Allah ... tenangkanlah aku utk menjawab pertanyaan ujian Bahasa Melayu Ya Allah ..
setiap hari aku rindukan ibuku dah dekat puasa.
Rindu ibu masak hari tu maknjang beli baju raya tahun ni tak tau macamana.
Adib redha ibu kalau tahun ni takda baju raya "
