Guru Beritahu Putriku Memukul Orang, Saat Aku Hadir, Aku Balas dengan 1 Kalimat Bikin Bungkam
Kita harus terlebih dahulu mendengarkan dibandingkan langsung melontarkan "hakiman"
Wali-Kelas : "Kita tenang dulu…"
KepSek : "Nyonya, sepertinya anda salah paham…"
Saat itu, ibu dari murid laki - laki itu menangis. Aku minta putriku menjelaskan apa yang terjadi.
Putriku : "Aku duduk di depan dia. Dia terus tarik - tarik bra aku.
Aku sudah marah dan suruh dia berhenti tapi dia gak mau denger!
Aku panggil guru (wali-kelas) tapi guru itu malah suruh aku jangan peduliin dia!
Terus ikatan bra aku dia lepas, emosi aku memuncak aku pukul dia baru dia mau berhenti."
Aku dengar penjelasan putri aku, aku marah dan balik badanku ke arah wali-kelas,"Kamu ijinkan hal ini terjadi? Kenapa kamu tidak menghentikan si murid cowok itu? Atau gak kau ke sini, aku pegang alat kelaminmu!"
Wali-kelas kaget berkata,"Apaan? Aku sama sekali tidak tahu!"
Aku : "Gak masuk akal bukan? Atau gak hei bocah, kalau kau berani, tarik celana dalam bapak guru itu? Atau kamu mainkan bra mama kamu di depan guru ini, kamu rasa gimana? LUCU!? KAU KIRA LUCU!?"
KepSek : "Nyonya, bukan masalah itu, tapi putrimu sudah memukul orang."
Aku :"Ini bukan masalah dia memukul orang atau tidak, putriku hanya mencoba untuk membela dirinya!
Si Bocah ini tingginya kira - kira 180 cm, beratnya kira - kira 70 kg dan putriku hanya 150 cm dan beratnya 40an kg.
Bagaimana kalian tidak merasa ini pelecehan seksual!?
Aku baru tahu sekolah ini mengijinkan tindakan asusial seperti ini!? Kenapa tidak kalian hentikan?!"