Meninggal 23 Tahun Lalu, tapi Jantung Bocah Ini Baru Berhenti Berdetak Tahun Ini

Ini kisah tentang Nicholas Green, bocah berusia tujuh tahun yang tewas ditembak saat berlibur bersama keluarga di Italia selatan pada waktu malam, 29

Reg Green untuk BBC
Nicholas Green yang tewas ditembak pada usia tujuh tahun saat berlibur bersama keluarga di Italia selatan pada 29 September 1994. 

Enam di antaranya pernah dipertemukan dengan Reg Green, yang ia gambarkan sebagai pertemuan yang sangat mengharukan.

Satu orang lagi tak bisa datang karena ketika itu tengah menjalani perawatan di rumah sakit.

"Ketika pintu dibuka dan melihat keenam orang yang masuk ke ruangan, rasanya luar biasa, tak bisa digambarkan."

"Mereka tersenyum lebar, beberapa menangis karena begitu gembira dan berterima kasih," kata Green.

"Hampir semuanya pernah berada pada titik di mana mereka tak punya harapan lagi untuk hidup."

"Di situlah saya merasa betapa sangat berharganya sumbangan dari Nicholas."

Donor organ

Green dua kali setahun kembali ke Italia untuk mempromosikan pentingnya menyumbangkan organ.

Belum lama ini ia antara lain bertemu dengan Maria Pia Pedala, yang pada 1994 menerima sumbangan hati dari Nicholas.

Ketika itu ia tengah koma dan dokter memperkirakan akan segera meninggal dunia.

Transplantasi hati membuatnya kembali sehat dan dua tahun kemudian ia menikah yang disusul dengan kelahiran seorang anak laki-laki yang ia beri nama Nicholas.

Di Italia, Nicholas diabadikan juga sebagai nama jalan, taman, sekolah, monumen, pohon lemon, jembatan, dan amfiteater.

Sementara kisahnya sudah dibukukan dan diangkat menjadi film dengan judul Nicholas's Gift yang dibintangi Jamie Lee Curtis dan Alan Bates.

Bagi Reg dan Maggie Green, kebanggaan terbesarnya adalah yang disebut sebagai 'Efek Nicholas' yang mendorong peningkatan warga yang ingin menyumbangkan organ tubuh ketika meninggal dunia.

Soal kasus penembakan terhadap Nicholas, belum bisa dipastikan hingga saat ini: apakah upaya perampokan atau aksi pembunuh bayaran yang salah sasaran.

Yang pasti, kedua tersangka pelaku, Francesco Mesiano dan Michele Ianello, diadili dan ketika menjalani proses di pengadilan keduanya menyewa seorang pengacara termahal di Italia.

Green menduga Mesiano dan Ianello mungkin saja adalah bagian dari jaringan mafia. (Kompas.com/Pascal S Bin Saju)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved