Niatnya Bergaya dengan Henna, Tapi Malah Ini yang Terjadi Pada Tangannya

TRIBUNSUMSEL.COM, TURKI - Seorang wanita muda mengalami efek samping yang mengerikan menyebabkan kedua tangannya bengkak dan melepuh.

Ini setelah ia membuat inai (black henna) ketika liburan, lapor Daily Mail dilansir thereporter.

Sophie Akis sebenarnya berencana ingin mendapatkan tato sementara.

Ini setelah didatangi seorang pedagang jalanan di pantai saat liburan bersama keluarganya di sebuah resor di tepi pantai Agadir, Maroko.

Korban berusia 22 tahun yang sedang liburan bersama suami dan beberapa saudara yang lain.

Namun ia memilih untuk menguji inai tersebut di kulitnya dan menunggu selama 24 jam.

Sebelum membayar sebanyak 4 pound (sekitar Rp 70 ribu) untuk tato sementara yang populer itu.

Ibunya, Wendy, yang bersama anaknya pada saat itu memberikan peringatan kepada publik.

"Tolong jangan sangka semua adalah oke, tapi sebenarnya tidak."

"Tak susah kami terpaksa mengeluarkan biaya perawatan yang tinggi akibat kejadian ini," katanya.

Menurut Wendy, setelah beberapa jam anaknya menggenakan inai itu, Sophie mulai rasa gelisah ketika tangannya membengkak dan melepuh.

"Sophie sebelum ini selalu juga menggenakan black henna ketika menghadiri pernikahan dan tidak pernah mengalami dampak yang parah."

"Namun beberapa jam setelah itu, kedua tangannya mulai bengkak dan melepuh.

"Karena dia akan pulang keesokkan hari, kami bawa dia pergi menemui petugas farmasi."

"Dan diberi obat dan tangannya dibalut setelah disapu dengan krim agar dia tidak mengalami masalah bila berada dalam penerbangan pulang ke rumah."

"Begitu mendarat di Turki, kami terus pergi ke rumah sakit. Dokter mengatakan apa yang terjadi pada Sophie adalah efek alergi."

"Dokter berikan obat yodium dan harus membasahi tangannya setiap 10 menit dalam waktu dua hari dan diolesi dengan obat krim kulit."

Justru, Wendy menyarankan orang yang bakal melancong ke luar negeri lebih berhati-hati sebelum mendapatkan layanan membuat tato sementara.

Atau mendapatkan inai dari pedagang yang tidak terakreditasi.