Mengerikan, Suasana Mencekam dan Warga Ketakutan Saat Puluhan Ular Menyerbu Kampung Ini
Teriakan ketakutan membuat ramai suasana. Mereka berlarian ke dalam rumah dan mengunci pintu. Namun di beberapa rumah ada ular sudah masuk.
Ular piton akan agresif ketika tengah mengerami telur-telurnya. Di saat itu induk ular piton akan sangat aktif melindungi telurnya dari serangan lain.
Selama pengeraman induk selalu menjaga telur di sarangnya. Dalam keadaan itu indukan ular tidak keluar sarang.
Setelah telur menetas, mereka -indukan dan anak- menyebar mencari hidup sendiri-sendiri. Induk ular tidak menjaga anaknya.
Meskipun ular ini tidak berbisa, namun demikian tetap diwaspadai. Jika merasa terancam ular akan melawan.
Ular tersebut bisa produktif mulai 30 sampai 60 telur.
Namun bisa juga hingga ratusan telur. Jumlah itu biasa. Memang umumnya seperti itu kalau ular piton, tidak heran lagi.
Ular piton, atau ular sawo dalam bahasa lokal, jumlah populasi di Sumsel sangat banyak. Penelitian LIPI pada tahun 2013 hingga 2015 diketahui populasinya.
Dari informasinya hasil penelitian tersebut populasi ular jenis ini tidak diambang kepunahan pada kondisi alam yang seperti sekarang ini.
Selain tidak terancam kepunahan, perkembangan ular piton masih dianggap sangat bagus.
Habitat ular piton bisa pada kawasan basah atau rawa-rawa dan kawasan kering.
Kawasan 13 Ulu, lorong Abdullah yang basah atau rawa-rawa merupakan habitat aslinya.
Sementara pada daerah kering bisa berada di kebun sawit atau karet.
Dari habitat tersebut, terdapat perbedaan dari sisi warna ular. Habitat rawa-rawa warna ular piton cenderung hitam. Sementara pada kawasan misal di kebun sawit atau karet cenderung terang dan kuning. (and)