Disdukcapil Baru Cetak 80 Persen Wajib KTP Prabumulih
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Pemerintah kota Prabumulih, Drs M Effendi SH mengungkapkan, hingga saat ini sebanyak 80 pers
Penulis: Edison | Editor: Kharisma Tri Saputra
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Edison Bastari
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Pemerintah kota Prabumulih, Drs M Effendi SH mengungkapkan, hingga saat ini sebanyak 80 persen dari total 181.150 data masyarakat Prabumulih telah memiliki Kartu Tanda Kependudukan Elektronik (E-KTP).
"Tinggal 20 persen lagi wajib E-KTP belum melakukan perekaman, sementara 80 persen telah selesai meski ada sejumlah data kami beri surat keterangan sementara karena belangko kosong," ungkap Effendi ketika diwawancarai belum lama ini.
Effendi menuturkan, dari 80 persen wajib E-KTP tersebut sebanyak 1000 telah melakukan perekaman dan belum dicetak, sedangkan surat keterangan sementara dikeluarkan sebanyak 700 surat.
"Saat ini Disdukcapil Prabumulih kekurangan blangko dimana hanya tinggal beberapa ribu, kami telah mengajukan ke pusat namun belum juga dapat bantuan. Dulu kami ajukan 15 ribu blangko tapi yang diberi pemerintah pusat hanya sebanyak 1500," bebernya.
Effendi mengatakan, sisa belangko yang dimiliki pihaknya masih ribuan namun tidak digunakan mencetak karena untuk menghindari adanya masyarakat mendesak butuh E-KTP.
"Jadi sisa di kami sekitar 60 ribuan namun tidak kami gunakan karena khawatir nanti timbul kecemburuan antar masyarakat kalau sampai benar-benar kosong, kami hanya melayani masyarakat yang butuh E-KTP yang mendesak saja," katanya.
Lebih lanjut Effendi menambahkan, kekosongan blangko E-KTP disebabkan kekosongan dari kementerian pusat, dimana tender dilakukan pada November 2016 lalu tidak ada perusahaan yang memenangkan ternder.
"Banyak perusahaan ikut lelang tidak memenuhi syarat akhirnya lelang dibatalkan, kemungkinan tender akan dilakukan pemerintah pusat awal 2017. Jadi kami tidak tahu pasti kapan blangko akan masuk," tambahnya.
(eds)