Banjir Datang Sekolah di Musirawas Diliburkan
Karena kata Tamim, sayang apabila di liburkan, anak-anak akan ketinggalan pelajaran, apalagi setiap mata pelajaran punya targetan.
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Hartati
Tamim mengungkapkan, banjir yang sering terjadi di tiga wilayah tersebut merupakan banjir musiman.
Dari zaman nenek moyang mereka dahulu di sana sudah banjir.
Bahkan mereka tidak merasa aneh lagi kalau terjadi banjir seperti sekarang ini.
"Banjir yang terjadi di tempat kita ini tidak terjadi berminggu-minggu dua tiga hari sudah surut lagi. Artinya bisa dikatakan banjir sudah jadi rutinitas," terangnya.
Kendati ia menilai, harusnya bila akses jalan saja yang banjir sedangkan sekolah tidak banjir. Aktivitas belajar mengajar tidak perlu diliburkan.
Karena kata Tamim, sayang apabila di liburkan, anak-anak akan ketinggalan pelajaran, apalagi setiap mata pelajaran punya targetan.
"Kalau masih bisa proses belajar mengajar untuk apa diliburkan, orang tua juga harus aktif, bila hanya jalan yang terendam orang tua harus cari perahu untuk mengantar anaknya. Sayang kalau libur sekolah terus," kata dia.
Untuk itu ia berharap kepada masing-masing guru yang mengajar di daerah yang rawan terkena banjir.
Kalau masih bisa dilakukan aktivitas belajar mengajar sebisa mungkin jangan diliburkan.
Lain halnya bila kondisinya tidak memungkinkan dan parah baru diliburkan.