Mengkonsumsi Narkoba Dianggap Hebat dan Wah Padahal Bisa Berujung Kematian

Rencananya BNN akan mengadakan test urine dan memperkenalkan kalau kabupaten Mura sudah punya BNN.

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Kharisma Tri Saputra
zoom-inlihat foto Mengkonsumsi Narkoba Dianggap Hebat  dan Wah Padahal Bisa Berujung Kematian
TRIBUNSUMSEL.COM/ARDIANSYAH
ilustrasi: Kapolda Sumsel Irjen Pol Saud Usman Nasution beserta jajaran saat menggelar rilis narkoba jenis ganja sebanyak 60 kg seharga Rp 115 juta di Mapolda Sumsel, Rabu (24/4/2013).

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU -- Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Mura Hendra Amoer menerangkan Peredaran narkoba di kabupaten Musi Rawas (Mura) tergolong akut dan cukup tinggi bahkan hampir di setiap desa ada pengguna narkoba.

"Kalau kita lihat peredaran narkoba di kabupaten Mura ini sudah masuk ke tingkat desa-desa. Terbukti dengan banyaknya laporan masyarakat selama ini," ungkapnya saat dibincangi Tribunsumsel.com Jumat (28/10)

Tingginya pengguna narkoba di kabupaten Mura, kata Hendra, di sebabkan karena keterbatasan akan akses informasi yang di terima masyarakat.

Masyarakat tidak tahu dan menganggap kalau memakai narkoba itu sesuatu yang wah.

"Alasan selain keterbatasan informasi. Rata-rata jauh dari aparat. Sehingga untuk memantaunya sangat sulit. Terus kepedulian warga masih kurang. Jadi kalau pun mereka tahu mereka cendrung apatis. Ditambah lagi ada nilai yang berkembang di masyarakat kalau memakai narkoba itu gaul," terangnya.

bnn lubuk linggau
Kepala BNN Kabupaten Mura Hendra Amoer

Padahal kata Hendra, dalam UU Nomor 35 pasal 104 yang mengatakan masyarakat mempunyai kesempatan seluas-seluasnya untuk berperan serta membantu pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.

"Ditambah lagi dalam pasal 105 menyebutkan masyarakat mempunyai hak dan tanggung jawab dalam upaya pencegahan peredaran gelap narkoba ini," ujarnya.

Ia juga menerangkan peredaran narkoba di kabupaten Mura hampir merata di 14 kecamatan.

Hanya saja yang paling banyak berada di wilayah kecamatan BTS Ulu Cecar, Kecamatan Muara Lakitan, lalu di Kecamatan Megang Sakti.

"Tiga kecamatan tersebut secara luas wilayah memang sangat luas dan di tambah letak geografis dan akses yang sulit terjangkau. Seperi BTS Ulu Cecar itu bisa tembus ke kabupaten Muara Enim, Pali dan Muba, sehingga wajar peredaran narkoba di sana cukup tinggi," kata dia.

Terkait maraknya peredaran narkoba ini, pada tanggal (1/11) nanti pihaknya akan mengadakan pertemuan dengan guru Bimbingan Konseling (BK) baik SMP dan SMA se-Kabupaten Mura di Dinas Pendidikan (Disdik).

Rencananya BNN akan mengadakan test urine dan memperkenalkan kalau kabupaten Mura sudah punya BNN.

"Ini langkah awal kerja kita kedepan untuk menangkal pencegahan dini ke pada para pelajar. Kedepan akan kita kembangkan kepada perangkat daerah. Dan akan menggelar kerja sama dengan Kesbang memantau perkembangan penyakitan masyarakat Ini,"pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved