Sultan Tahu Cara Membunuh Polisi Usai Chatting dengan ISIS

"Ketiga anggota diserang, Kapolsek Tangerang yang mengalami luka lebih parah karena banyak mendapatkan tusukan yang mengarah ke jantung," kata Kapolri

TRIBUN/IRWAN RISMAWAN
Tanda ISIS ditempelkan di pos Polisi yang menjadi lokasi penyerangan dengan senjata tajam terhadap anggota Kepolisian di Cikokol, Tangerang, Banten, Kamis (20/10/2016). Seorang pelaku teror melakukan penusukan terhadap Kapolsek Tangerang dan dua anggota satlantas Polres Tangerang yang sedang bertugas. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Tito mengemukakan, polisi bakal memperketat pengawasan dunia cyber. Sebab, tidak menutup kemungkinan perekrutan yang menyasar anak muda Indonesia dilakukan via online bakal terus berlanjut.

"Maka itu, sudah pasti perekrutan akan terus berlanjut. Untuk itu kami akan perketat hal-hal semacam ini tidak akan terjadi lagi," ujar Tito.

Dijelaskan juga oleh Tito, setelah sering main internet di warnet itulah perilaku Sultan mulai berubah. Ia jadi lebih pendiam dan tertutup.

Bahkan Sultan sempat kabur dari rumahnya yang berada di Desa Lebak Wangi RT 04/RW 02 No 71 Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang.

Keluarganya pun mencarinya dan akhirnya mengetahui keberadaannya.

"Dia ditemukan di Ciamis. Namun baru saja didatangi kakaknya, dia malah lari. Kemudian diamankan dan dibawa ke Polsek setempat," ujar Tito. Ternyata, setelah dibawa oleh keluarganya, Sultan kembali melarikan diri.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved