Pedagang: Kami Cuma Mau Mencari Sesuap Nasi Pak Kami Juga Bayar Retribusi Setiap Hari
Dengan menggunakan pakaia serba hitam ini para pedagang meminta kepada pemerintah untuk tak membangun kios di lorong basah.
Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM.PALEMBANG- Ratusan para pedagang pasar 16 ilir terus beraksi dihalaman Walikota Palembang, Rabu (19/10/2016).Dalam orasinya salah satu perwakilan pedagang Linda menyampaikan keluh kesahnya selama ini.
"Kami pedagang kaki lima menolak pembangunan kios.Kami mohon pemerintah memikirkan kami,kami hanyalah pedagang kaki lima yang juga ingin mencari sesuap nasi," kata dia dihadapan ratusan pedagang lainnya.
Wanita berusia 35 tahun ini mengaku dirinya bersama rekan-rekan lainnya menolak keras pembangunan kios ini karena akan menyusahkan pihaknya mencari nafkah.
"Intinya kami ingin pemerintah kota Palembang mengabulkan permintaan kami untuk tak membangun kios di lorong basah," ungkap dia.
"Tolong pemerintah pikirkan nasib kami," ujarnya.
Seperti yang diketahui ratusan pedagang pasar 16 ilir ini tiba-tiba mendatangi kantor walikota Palembang sekitar pukul 11.00 wib.
Dengan menggunakan pakaia serba hitam ini para pedagang meminta kepada pemerintah untuk tak membangun kios di lorong basah.