Helikopter Tni Jatuh
Helikopter TNI Jatuh, Warga Masih Trauma
Setidaknya terdapat dua warga Pedukuhan Kowang yang harus dilarikan ke Rumah Sakit
Usaha warga tersebut tak sia-sia, mereka berhasil mengevakuasi korban kemudian korban tersebut dibawa ke RS Bhayangkara guna mendapat perawatan.
Kondisi korban saat pertama kali ditolong warga dua di antaranya terlilit besi Helikopter, dan sebagian korban tertimpa tembok rumah warga yang roboh.
"Kejadian jatuhnya Helikopter ini ba'da Ashar. Kami mengevakuasi korban menggunakan mobil warga, jumlahnya empat mobil. Saat mobil ke empat ini keluar (menuju RS Bhayangkara) baru pihak kepolisian datang ke lokasi," ujarnya.
Insiden jatuhnya Helikopter di Pedukuhan Kowang memang baru pertama kali terjadi, meskipun begitu kejadian ini sangat disesalkan Samsi. Oleh sebab itu ia berharap ke depan pemerintah tak lagi menggunakan pesawat yang sekiranya membahayakan warga.
"Kalau ada pesawat yang tidak layak pakai ya jangan dipakai, ketimbang nanti ada korban dari masyarakat," harapnya.
Terpisah Sutarno yang tak lain merupakan kakak Ibu Sugiyarti, korban yang mengalami trauma, menyebut jika adiknya mengeluh sebagian badan dan dadanya sakit.
Trauma yang dialami Ibu Sugiyarti ini dialaminya setelah ia melihat seorang wanita yang dievakuasi warga meninggal, apalagi sebelumnya ia mendapati wanita tersebut sewaktu masih di atas, di dalam Helikopter teriak-teriak minta tolong, dan teriakan itu juga didengar Ibu Sugiyarti.
"Waktu itu Ibu Sugiyarti sedang ngambil kambing di sawah, mau dibawa pulang. Tiba-tiba dari arah timur laut ada Helikopter yang mau jatuh, waktu itu pilotnya sempat lambai-lambai ke warga nyuruh minggir. Mengetahui Helikopter menuju arah rumahnya, Ibu Sugiyarti langsung lari ke rumah, neriaki anak-anak dan cucu-cucunya yang ada di dalam rumah agar keluar rumah," ceritanya.
Beruntung, saat Helikopter jatuh tak satupun keluarga Ibu Sugiyarti menjadi korban, meskipun bagian rumahnya roboh diterjang Helikopter.
"Jadi ceritanya itu kru pesawat yang perempuan waktu masih di atas (di dalam Helikopter) sempat teriak-teriak minta tolong, waktu itu adik saya dengar (teriakan itu). Dan saat dievakuasi ternyata wanita yang teriak itu sudah meninggal, adik saya yang melihat korban wanita itu langsung pingsan," selorohnya.
Kini Ibu Sugiyarti masih mendapatkan perawatan di RS Bhayangkara, menurut Sutarno kondisi sang adik kini jauh membaik ketimbang sebelumnya.
Meskipun kondisi Ibu Sugiyarti belum sepenuhnya pulih akibat trauma atas kejadian tersebut. "Sekarang kondisinya sudah baikan, meski masih ngeluh sakit dan masih gemeteran," urainya.
Sementara itu, Febsa, anak Pak Heru yang rumahnya turut roboh sangat bersyukur karena tak ada korban jiwa dari pihak keluarga.
"Kebetulan (pas Helikopter jatuh) kondisi rumah lagi kosong. Bapak (Pak Heru) lagi kerja di Indramayu, sementara adik saya yang biasanya tinggal di rumah, Yosafat juga lagi mudik di Indramayu," ulasnya.
Akibat diterjang Helikopter, kondisi rumah milik bapaknya ini rusak parah. Atap rumah banyak yang rusak, tembok rumah roboh, kamar tengah dan belakang hancur.
"Harapannya semoga para korban diterima disisi-Nya. Untuk ganti rugi harapannya beres, tadi pak Dandim juga bilang bakal ada ganti rugi, dan rumah akan dibangun lagi," harapnya. (Tribun Jogja)
