Mayat Dalam Karung Mengapung di Sungai

Diduga Tahu Tasir Punya Banyak Uang, Pelaku Rampok dan Habisi Semua Keluarganya

Diduga pelaku tahu Tasir memiliki simpanan uang di rumahnya, lalu pelaku melakukan perampokan sekaligus menghabisi semua keluarganya.

IST
Temuan mayat yang kembali terjadi di perairan Air Sugihan menggegerkan masyarakat setempat. Pagi tadi, Sabtu (14/5/2016) sesosok mayat ditemukan warga hanyut mengapung di perairan tersebut. 

TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN - Polres Banyuasin mengejar terduga pelaku pembantaian keluarga Tapsir alias Tasir (55), warga Desa Indrapura, Kecamatan Muara Padang, Banyuasin.

"Sekarang kami sudah meminta keterangan saksi-saksi dan telah ada nama yang sudah kami kantongi mengarah ke pelaku, namun kami tidak mau terburu-buru menetapkan status seseorang sebelum ada bukti kuat," kata Kapolres Banyuasin AKBP Prasetyo Rahmad Purboyo SIK MH pada Tribun Sumsel, Selasa (17/5).

Jumlah pelaku diperkirakan berjumlah lebih dari dua orang ini sedang dalam pengejaran. Adapun motif pembunuhan tersebut dipicu uang.

Diduga pelaku tahu Tasir memiliki simpanan uang di rumahnya, lalu pelaku melakukan perampokan sekaligus menghabisi semua keluarganya.

"Pelaku mengetahui bahwa korban memiliki banyak uang dan melakukan perampokan sekaligus membunuh. Mudah-mudahan pelaku segera tertangkap," kata Prasetyo.

Polisi juga mendalami informasi transaksi tanah antara Agus Mubarok (AM) dan istrinya, Erlin, dengan korban Tasir. Pasangan suami istri ini menghilang dari Desa Siderejo, sekitar 6 km dari Desa Indrapura.

Keluarga Agus dan Erlin juga telah dipanggil polisi untuk dimintai keterangan mungkin saja tahu keberadaannya.

Kapolres mengatakan, untuk mengejar terdauga pelaku, telah dibentuk gabungan Polres Banyuasin bekerja sama dengan Polres OKI dengan diback up Polda Sumsel.

Seluruh barang-barang yang ada di rumah Tasir sudah diamankan oleh polisi untuk dianalisa. Polisi juga telah melakukan olah TKP mungkin saja bisa mengungkap kasus itu.

"Biarlah barang itu berbicara dengan sendirinya sehingga pelaku bisa terungkap, sementara itu tim gabungan masih ada di TKP masih meminta keterangan saksi-saksi," tegas Prasetyo.

Agus Mubarok menurut warga Desa Siderojo, tidak ada lagi di rumahnya. AM sejak Rabu sudah meninggalkan desanya bersama anak dan istri.

Menurut keterangan warga, AM hendak membeli tanah di desa Riding Kab OKI. Mereka pergi membawa uang hasil menjual tanah yang dibeli Tasir.

"Agus ini katanya ke Riding mau membeli tanah karena dia baru jual yang di Indrapura itu. Dia bawa uang dan di tengah jalan, katanya kena rampok," kata Saiful, warga Sidorejo.

"Si Agus-nya ninggal, trus istrinya lari ke hutan. Dia SMS ke dulurnya yang di sini. Makanya dulur di sini sejak Sabtu itu nyusul ke Riding, mencari Agus sekeluarg dan sampai sekarang belum pulang," tambah dia.

Namun demikian, Saiful tidak mengetahui apakah ada keterkaitan antara pembantaian antara keluarga Tasir dengan menghilangnya Agus Mubarok. Apalagi berita perampokan yang terjadi sampai saat ini belum ada kepastiannya.

"Mau ngehubungi yang nyusul itu, signal susah. Orangtua yang terima SMS itu ke rumah saya, nangis-nangis. Kata SMS itu, Agus dirampok meninggal. Dia istrinya yang SMS, lari ke kebun karet. Minta di-Yasinin katanya. Dan sampai sekarang nomornya gak aktif lagi," ujar suami dari kepala desa Sidorejo tersebut.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved