Tapsir Dikenal Sebagai Pribadi yang Jarang Bergaul

TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN - Tapsir dikenal sebagai warga yang baik orangya. Namun karena jarak rumah yang agak jauh, Tapsir jarang bergaul dengan warga di kampung TSM.

Tidak setiap hari juga warga selalu melihat Tapsir. Satu hari, dua hari atau bahkan seminggu warga tidak bertemu Tapsir, mereka tidak menaruh curiga, hal itu sudah biasa.

"Orangnya ya baik. Gak aneh-aneh. Makanya kita kaget dan tidak percaya terjadi pembunuhan itu, satu keluarga lagi," ungkap Mulyono.

Kawasan TSM sudah ada sudah lama, Tapsir warga yang sebenarnya sudah lama memiliki lahan ditempatnya selama ini tinggal. Tapi ia kerap bolak balik pulang ke Palembang.

Baru beberapa tahun ini Tapsir dan keluarg benar-benar menetap di tempat itu. Tapsir menetap di situ bersama istri dan cucunya yakni Winarti, siswa SD Negeri Indrapura.

Sementara anaknya atau ibu dari Winarti dan satu bungsunya yang masih belum sekolah tidak tinggal di tempat itu. Mereka tinggal di Palembang.

"Mereka berdua itu, anak Tapsir dan cucunya yang masih kecil tinggal disini karena panen saja. Kalau tinggalnya di Palembang. Nanti kalau habis panen biasanya mereka balek ke Palembang, kan suaminya kerja di Palembang," kata Mulyono.

Warga berharap pelaku pembantaian satu keluarga bisa segera ditangkap. Pembantaian itu sangat kejam dan teramat sadis.

Pantauan Tribun Sumsel, rumah Tapsir sangat sederhana. Beratap dan berdinding seng. Bentuknya memanjang dan dalam rumah ada tiga bagian yang tidak berskat diantaranya kamar, ruang tamu dan dapur.

Di sekeliling rumah ditumbuhi pohon-pohon besar dan tanaman lainnya. Rumah itu berada di persawahan kampung tersebut. Jarak rumah terdekat sekitar 500 meter lebih.

Sementara jarak rumah Tapsir dengan muara sekitar 1 kilometer lebih. Jarak itu yang terdekat dengan rumah Tapsir dengan muara.

Baca Terus Kelanjutan Berita ini di Topik Mayat Dalam Karung Mengapung di Sungai