Mayat Dalam Karung Mengapung di Sungai
Siapakah Agus dan Erlin yang Tiba-tiba Menghilang Usai Terjadi Pembunuhan Terhadap Keluarga Tapsir?
"Saat ditelepon nomor HP-nya tidak pernah diangkat. Hingga kini warga mencari keberadaannya karena mereka pernah ada transaksi dengan Tapsir," kata wa
TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN - Pembunuhan keji terhadap keluarga Tapsir (55), warga Desa Indrapura Jalur 16, Kecamatan Muara Sugihan, Banyuasin, diduga dipicu sengketa pembelian empat kaveling lahan di desa itu. Dua warga desa, Agus Mubarok dan istrinya, Erlin, tiba-tiba menghilang.
Informasi dihimpun Tribun langsung ke Desa Indrapura, Agus sebelumnya bertransaksi tanah dengan Tapsir. Namun kemudian mereka bersengketa karena dua dari empat kaveling lahan yang dibeli Tapsir tidak memiliki dokumen resmi. Tapsir minta uangnya dikembalikan.
Mereka janji bertemu pada Rabu (12/5) di rumah Sutar, menantu Tapsir. Namun pertemuan itu tak terjadi. Sutar sekeluarga malah tewas dibantai melalui serangkaian penemuan mayat di perairan Air Sugihan. Belakangan warga mencari Agus dan Erlin yang juga menghilang. Pasangan suami istri ini tinggal di Desa Siderejo Jalur 18, yang letaknya sekitar 6 kilometer dari Desa Indrapura.
Menurut warga, pada Rabu, Erlin mengirim pesan singkat (SMS) ke ponsel warga Siderejo mengabarkan suaminya, Agus, dirampok dalam perjalanan hendak mengembalikan uang Tapsir. Saat itu Erlin mengaku sedang melarikan diri ke dalam hutan.
Warga berinisiatif menelepon ponselnya, tetapi tidak diangkat. Ponsel itu sekarang tidak aktif lagi.
"Saat ditelepon nomor HP-nya tidak pernah diangkat. Hingga kini warga mencari keberadaannya karena mereka pernah ada transaksi dengan Tapsir," kata warga setempat.
Kades Siderejo, Eli, membenarkan Agus dan erlin ikut menghilang dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya. Ada kabar yang menyebutkan mereka juga ikut dirampok saat akan mengembalikan uang Tapsir.
"Saya sudah bilang sama polisi bahwa warga saya itu sudah menghilang, pada Rabu lalu, sepertinya polisi sedang menyelidiki mungkin ada keterkaitan dengan korban Tapsir dan keluarganya," kata Eli.
Agus dan Tapsir pernah terlibat transaksi jual beli tanah. Tapsir membeli tanah Agus yang berada di desa Indrapura.
Namun sayang setelah uang dipanjar ke Agus, tanah yang akan dibeli tidak memiliki surat.
Tapsir membatalkan pembelian itu dan meminta kembalikan uangnya. Agus berjanji akan mengembalikan uang itu pada hari Rabu (11/5).
"Jadi uang itu rencananya akan dikembalikan AM ke Tapsir," kata NR, warga desa Indrapura.
Menurut NR, Parlan, Kepala SDN Indrapura, pernah mempertemukan Agus dengan Tapsir saat akan melakukan transaksi pembelian tanah tersebut. Namun ternyata tidak jadi karena lahan bermasalah.
"AM berjanji uang akan dikembalikan, Rabu, dan Parlan bilang pada Selasa anaknya Tasir Winarti masih ada di sekolah mengikuti ujian, namun pada Rabu, Winarti (siswa SD) tidak sekolah lagi," kata NR.
Baca Berita Lengkapnya di Edisi Cetak Tribun Sumsel, Selasa (17/5/2016)