Tiap Hari Jalan Kaki 2 Km Menuju Sekolah, Siswa yang Tak Bisa Melihat ini Yakin Lulus Ujian Nasional
Ia mengaku tak kesulitan menjawab soal yang diberikan.
Dua Teman
Dari 119 siswa yang ikut ujian nasional, Hani ditemani dua orang rekannya yang juga penyandang disabilitas tubuh (tunadaksa) dan juga disabilitas pendengaran (tunarungu).
Pihak sekolah pun menyiapkan guru pendamping khusus untuk mendampingi Hani dan rekan-rekannya dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari. Termasuk, alat peraga pendidikan, untuk mendukung proses pendidikannya.
"Kami menyiapkan guru pendamping untuk siswa-siswa yang memilki kebutuhan khusus, termasuk alat peraga pendidikan, seperti materi pembelajaran menggunakan braile, atau saat pelajaran olahrga menggunakan mesin treadmill, ketika kegiatan olahraga lari. Ini semua untuk menunjang pendidiikannya selama disini," tutur Sumarno.
Terakhir, Hani berharap dapat lulus ujian nasional dengan nilai yang memuaskan. Ia pun berkeinginan untuk dapat melanjutkan pendidikannya sampai perguruan tinggi ke depan.
Ia ingin membanggakan kedua orangtuanya, dan bermanfaat untuk orang banyak.
"Semoga bisa lulus denga nilai yang bagus, karena saya pengin sekali bisa lanjut sampai perguruan tinggi."
"Jangan sampai berhenti disini, saya ingin terus belajar dan belajar, berharap dapat bermanfaat untuk orang banyak kelak," pungkas Hani. (tribunjogja.com)