Suami Bantai Anak Istri

Farhan Masih Sempat Hidup, Dia Manggil 'Ayah Tolong Aku'. Tapi Aku Tak Mampu Lagi Bergerak

"Farhan masih sempat hidup, dio manggil aku sambil ngomong ayah tolong aku. Tapi aku dak mampu lagi begerak, badan aku lah lemas galo."

TRIBUNSUMSEL.COM/IKA ANGGRAENI
Armadanial (43), tersangka pembantai istri dan dua anak di Desa Swarna Dwipa Kecamatan Semendo Darat Tengah (SDT), Muaraenim. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MUARAENIM - Sadis. Armadanial (43), warga Desa Swarna Dwipa Kecamatan Semendo Darat Tengah (SDT), Muaraenim, tega membantai istri dan kedua anaknya hingga tewas dengan kondisi mengenaskan. Armadanial kesetanan hanya karena tersinggung dengan ucapan istrinya, Susi binti Buyung (31).

Korban Susi mengalami luka gorok di bagian leher, luka tusuk di dada dan di leher bagian belakang,

Sementara itu, sang anak Farhan bin Armadanial(6) mengalami luka robek di bagian perut dengan usus terburai dan luka gorok di leher, serta Makiah binti Armadanial (1) mengalami luka tusuk di beberapa bagian dada dan luka gorok di leher.

Baca juga: Tersinggung Ucapan Istri, Armadanial Kesetanan Bantai Istri dan Anaknya Hingga Meregang Nyawa

Informasi dihimpun Tribun, pembantaian tersebut terjadi, pada Selasa ( 26/4) sekitar pukul 23.00 WIB di pondok keluarga itu di kebun.

 Armadanial (43) mengakui perbuatannya yang sudah menghabisi nyawa anak dan istrinya.

"Aku khilaf, pak. Aku tersinggung dengan omongan bini aku yang ngusir aku, dio ngatoke aku kisitlah (pelit)."

"Kebon samo pondok yang kami tempati itu punyo dio samo anak-anak aku be, bukan punyo aku."

"Padahal aku ini suaminyo, kepala rumah tangga, tapi dio ngijak-ngijak harga diri aku nian," katanya.

"Yang bikin aku kesal lagi waktu ribut dio kemaren Kia (Makiah) nangis, terus dio melemparkan Kia tu ke aku."

"Kia nangis, aku mikir kalau dio berani nguntalke Kia, berarti dio dak sayang samo Kia."

"Disitulah aku khilaf. Daripada anak aku dak diurusi bini aku, lemakla anak aku mati bae. Dari situlah aku ngambil pisau, kemudian kutujahke ke dada Kia," lanjut Armadanial.

Dijelaskannya setelah menikam anak bungsunya tersebut kemudian pelaku menikam istrinya.

"Waktu itu kondisi pondok kami mati lampu, waktu aku lagi nusuke pisau ke bini aku, anak aku Farhan datang nyuruh aku berenti."

"Aku lah kalap nian pak, di tengah gelap itulah kukibaske pisau aku terus keno perut Farhan. Sudah itu aku dak ingat lagi," katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved