Bupati Ogan Ilir Terlibat Narkoba
Bupati OI Teler dan Senyum Sendiri, Ternyata ia Alami Fase ini, Fase Berikutnya Sangat Berbahaya
Setiap kali mereka menghisap atau menyuntikkan lebih banyak narkoba, dia merasakan rush lagi tetapi yang lebih lemah
Dia berada di dunianya sendiri, melihat dan mendengar sesuatu yang tidak dialami oleh orang lain. Halusinasinya sangat hidup sehingga dirasakan nyata dan hubungannya dengan kenyataan terputus.
Dia bersikap bermusuhan dan berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain. Kemungkinan untuk melakukan mutilasi diri sangat besar.
5. Crash, Bagi si pelaku pesta, crash terjadi pada saat tubuh pingsan, tidak bisa mengatasi efek yang sedang berlangsung dalam tubuh sehingga akan tertidur untuk jangka waktu lama. Penyalahguna yang paling kejam atau paling brutal sekalipun akan menjadi sangat tidak berdaya, dan tidak merupakan ancaman bagi orang lain. Crash ini bisa berlangsung selama satu sampai dengan tiga hari.
6. Hangover Sabu, Setelah crash, pengguna kembali berada dalam kondisi yang memburuk, kelaparan, dehidrasi, dan sangat lelah secara fisik, mental dan perasaan. Tahap ini biasanya berlangsung antara dua sampai empat belas hari.
Keadaan ini membawa ke adiksi, sebagai "solusi” untuk perasaan ini adalah untuk mamakai lebih banyak sabu.
7. Gejala putus zat, Sering kali 30 sampai 90 hari sesudah penggunaan terakhir penyalahguna baru sadar bahwa dia mengalami gejala putus zat. Pertama dia sangat depresif, kehilangan tenaga dan kemampuan untuk merasakan kesenangan. Lalu ketagihan lebih banyak metamfetamin dan pengguna cenderung melakukan bunuh diri.
Gejala putus zat dengan sabu sangat menyakitkan dan susah, maka kebanyakan penyalahguna kembali kepada keadaan semula; 93% pasien terapi tradisional kembali menyalahgunakan metamfetamin.