Istrinya Meninggal, Pria Tua Kaya Raya Baru Sadar Kesalahannya, Kisahnya Buat Netizen Terharu
"Saya mendambakan wanita penuh pengertian walau hidup susah senang selalu bersama..amin,"
“Iya.” Senyumnya memasam. Menghela napas panjang. “Mas, kerja apa?”
“Saya serabutan, Pak,” sahut saya sekenanya.
“Serabutan tapi mapan, ya?” Ia tersenyum. “Kalau saya mapan tapi jiwanya serabutan.”
Saya tertegun. “Kok begitu, Pak?”
Ia pun mengisahkan, istrinya telah meninggal setahun lalu.
Dia memiliki dua orang anak yang sudah besar-besar.
Sulung sudah mapan bekerja di Amsterdam. Di sebuah perusahaan farmasi terkemuka di dunia sebagai manajer. Yang bungsu, masih kuliah di Singapura.
Tepat pada saat ia berkisah tentang rumahnya yang mentereng di wilayah Pondok Indah, Jakarta, yang hanya dihuni olehnya seorang, dikawani seorang pembantu dan suaminya yang sekaligus sopir pribadinya, ia menyeka kelopak mata dengan tisu.
“Mas jangan sampai mengalami hidup seperti saya, ya. Semua yang saya kejar selama muda kini hanyalah kesia-siaan. Tiada guna sama sekali dalam keadaan seperti ini. Saya tak tahu harus berbuat apa lagi. Tapi saya sadar, semua ini akibat kesalahan saya yang "selalu memburu duit, duit, dan duit, " sampai lalai mendidik anak tentang Iiman, ibadah, silaturahim, dan mengabdi pada orangtua.
Hal yang paling menyesakkan dada saya ialah saat istri saya akan meninggal, anak kami yang sulung hanya berkirim SMS tak bisa pulang mendampingi akhir hayat mamanya gara-gara harus meeting dengan kolegaya dari Swedia. Sibuk. Iya, sibuk sekali….”
“Bapak, Bapak yang sabar ya….” Adakah kalimat lain yang bisa saya ucapkan selain itu? Ia tersenyum kecut.
“Sabar sudah saya jadikan lautan terdalam dan terluas untuk membuang segala sesal saya mas. Meski telat, saya telah menginsafi satu hal yang paling berharga dalam hidup manusia, yakni sangkan paraning dumadi
bukan materi sebanyak apa pun.
Asal-usul dan hendak ke mana kita akhirnya. Saya yakin, hanya dari Allah dan kepada-Nya kita kembali. Di luar itu, semu semua. Tidak hakiki.
Mas bisa menjadikan saya contoh kegagalan hidup manusia yang merana di masa tuany
Ia mengelus bahu saya , saya tiba-tiba teringat almarhum ayah.