17 Warga PALI Terjangkit DBD dan Satu Orang Meninggal Dunia
Hingga saat ini, 17 warga Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) terjangkit penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan satu orang nyawanya tidak
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Ariwibowo
TRiBUNSUMSEL.COM, PALI - Hingga saat ini, 17 warga Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) terjangkit penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan satu orang nyawanya tidak bisa diselamatkan akibat terserang nyamuk Aedes aegypti itu.
Dari informasi yang dihimpun Tribun, Jumat(22/1) malam sekitar pukul 23.00, Joko (20) warga Desa Karang Agung, Kecamatan Abab, Kabupaten PALI meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Talang Ubi. Diduga kuat, dia terserang penyakit DBD.
"Sebelum meninggal, badan anak aku (Joko) menggigil dan badannya panas, kemudian kami bawa ke RSUD Talang Ubi untuk melakukan perawatan intensif, katanya anak aku terkena gejala penyakit DBD," kata Jayak, orangtua almarhum Joko, Minggu(24/2).
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten PALI, dr Eni Zatilah MKM melalui Kepala Bidang (Kabid) Pengendali Analisis Kesehatan(PAK) M Mudakir mengatakan hingga saat ini 17 warga yang tersebar di Kabupaten PALI positif terkena penyakit DBD.
"17 warga terkena penyakit DBD, 11 orang dirawat RSUD Talang Ubi, dua orang dirawat warga Kecamatan Abab, dua orang di Kecamatan Penukal Utara dan dua orang di Kecamatan Penukal, enam orang terjangkit DBD ini sedang di rawat di masing-masing Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) di tiga kecamatan itu," kata Mudakir.
Lanjut Mudakir, pihaknya dalam waktu dekat ini, akan melakukan fogging (penyemprotan asap) fokus ditempat kediaman warga yang terjangkit DBD, selain itu juga akan membagikan obat abete( pembunuh jentik nyamuk di air).
"Dulu kita sudah melakukan fogging di wilayah tertentu, untuk selanjutnya agar penyakit DBD tidak meluas, kita akan melakukan fogging fokus, yang artinya akan menyemprotkan asap berjarak sekitar 200 meter dari rumah korban yang terkena DBD dan membagikan abete," ujar Mudakir ketika dihubungi Tribun melalui via handphone.
Mudakir membantah, jika ada satu orang yang meninggal dunia akibat terserang penyakit DBD. Namun, dari hasil laboratorium korban terserang penyakit lain, sedangkan untuk DBD hanya mengalami gejalanya saja.
"Dari hasil uji laboratorium korban banyak mengandung alkohol, sedangkan untuk DBD hanya gejalanya saja," jelas Mudakir.