EKSKLUSIF: Pungli Kuasai Lahan Parkir di Palembang

Masuk area parkir bayar, sampai di tempat parkir sudah ada orang meminta uang, sewaktu keluar area parkir juga dimintai biaya tambahan gara-gara lebih

TRIBUNSUMSEL.COM/M A FAJRI
Seorang pengendara motor sedang memarkirkan kendaraannya di pelataran pasar 16 ilir Palembang, Sabtu (26/12/2015). Kawasan ini merupakan kawasan bebas pungli sehingga bila ada pungutan biaya parkir diatas ketentuan yang telah ditetapkan maka masyarakat diharapkan untuk segera melapor agar dapat ditindak dengan tegas (TRIBUBSUMSEL/M.A.FAJRI) 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Spanduk bertuliskan "Area bebas pungli jika terjadi hubungi 081367470149" tidak menghentikan aksi juru parkir di Pasar 16 Ilir meminta tarif melebihi ketentuan terpajang di sejumlah lokasi parkir pasar 16 Ilir Palembang.

Pada kenyataannya pungutan diluar aturan bebas diterapkan juru parkir.

Pungutan liar ini juga terjadi di sejumlah lokasi parkir pusat keramaian kota metropolis ini.

Masuk area parkir bayar, sampai di tempat parkir sudah ada orang meminta uang, sewaktu keluar area parkir juga dimintai biaya tambahan gara-gara lebih satu jam.

Seperti biasanya di akhir pekan, Sugandi bersama anak dan istrinya selalu mampir ke Pasar 16 Ilir.

Berbelanja keperluan tokonya sekaligus menghabiskan sore di Benteng Kuto Besak (BKB). Sugandi setiap akhir pekan harus menyediakan uang Rp 50 ribu hanya untuk biaya parkir.

Untuk ke Pasar 16 Ilir saja dirinya harus menyiapkan setidaknya uang Rp 20 ribu. Belum lagi parkir di BKB.

"Masuk tadi bayar Rp 4.000, belum nanti pas keluar diminta lagi oleh tukang parkir, bisa sampai Rp 5.000," ujarnya kepada Tribun Sumsel

Dirinya pernah memberikan uang Rp 2.000 kepada tukang parkir namun ditolak, malah diminta Rp 5.000.

Menurutnya tarif parkir yang berbeda diminta oleh tukang parkir mengindikasikan bahwa ada oknum yang mengambil keuntungan sendiri.

Harusnya, lanjut Gandi, jika telah ditetapkan tarif parkir oleh pemerintah harus diikuti.

"Masa sudah bayar di depan (pintu masuk) pas mau keluar diminta lagi oleh tukang parkir, sampe pintu keluar bayar lagi karena sudah lebih dari dua jam. Paling tidak Rp 20 ribu habis untuk parkir," ucapnya.

Tidak hanya di kawasan Pasar 16 Ilir, dirinya juga kesal dengan banyaknya tukang parkir di setiap tempat. Bahkan untuk sekedar salat di masjid harus membayar uang parkir.

"Belum lagi tukang parkir yang secara tiba-tiba muncul, seperti di Alfamart atau Indomaret. Pas mobil mau keluar tiba-tiba ada bunyi peluit," terangnya sambil tertawa.

Membawa kendaraan roda empat, menurut Gandi untuk biaya parkir bisa sampai Rp 50 ribu per hari. Terutama saat akhir pekan, dimana dirinya sering mengajak keluarganya jalan-jalan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved